MIMIKA, PEWARTAPOS.COM – Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo akhirnya melihat sendiri kondisi pertambangan yang dikelola PT Freeport Indonesia (PTFI) di Mimika, Kamis (1/9/2022). Bahkan setelah mengunjungi bekas tanah pertambangan di Grasberg selama 2 jam, Presiden bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju pertambangan bawah tanah.
Di Grasberg, Presiden dan Ibu Iriana didampingi Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, mengunjungi Museum Bunaken untuk mendapatkan penjelasan sejarah pertambangan PTFI. “Sekarang di kedua tambang itu sudah tidak ada lagi penambangan?” tanya Presiden.
Tony menjelaskan bahwa Grasberg adalah tambang kedua, sedangkan tambang pertama adalah Ertsberg. “Sudah tidak ada penambangan 100 persen di Etsberg dan Grasberg. Sekarang sedang reklamasi dan kita me-maintain kestabilan lerengnya,” jelasnya.
Sehari sebelumnya Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo melakukan silaturahmi dengan karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Sport Hall, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Rabu (31/9/2022).
“Saya senang PDRB di Kabupaten Mimika 68 persen itu berasal dari Freeport. Jadi Bapak, Ibu sekalian memiliki kontribusi yang besar kepada Kabupaten Mimika. Kontribusi terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) di Papua itu sebesar 34 persen, juga gede sekali,” ujar Presiden Jokowi.
Untuk itu, Presiden meminta jajaran perusahaan tambang tersebut untuk berhati-hati dalam pengelolaan manajemen di dalamnya karena akan berdampak tidak hanya kepada PTFI sendiri, tetapi juga Kabupaten Mimika dan Provinsi Papua secara keseluruhan.
“Saya titip Pak Tony Wenas, pengelolaan Freeport ini agar betul-betul hati-hati karena menyangkut tidak hanya yang ada di Freeport, tetapi yang ada di Mimika, juga di Provinsi Papua, hati hati mengenai ini. Begitu ini turun, Papua ikut turun, Mimika ikut turun, hati hati, karena saya cek kontribusinya besar sekali,” lanjut Presiden.
Selain itu, Kepala Negara juga mengaku senang dengan pendapatan dari PTFI di tahun sebelumnya. Menurut Presiden, meski dengan lokasi pertambangan yang cukup tinggi yaitu berada di ketinggian 2.000-3.000 meter di atas permukaan laut, tetapi PTFI tetap dapat melakukan aktivitas pertambangan di sana.
“Saya hanya membayangkan dengan ketinggian setinggi ini 2.000, 3.000 meter dari permukaan laut sangat complicated-nya pada awal-awal membangun PT Freeport ini, tetapi ternyata bisa dilakukan,” katanya.
Presiden juga melihat pengelolaan pertambangan dengan menggunakan teknologi baru di sektor pertambangan yaitu 5G mining. Teknologi 5G mining sendiri merupakan hasil kerja sama antara Telkom Group dengan PTFI, Kamis (1/9/2022). (joe/Setpres)