PENAJAM PASER UTARA, PEWARTAPOS.COM – Presiden Joko Widodo menyampaikan dua isu krusial, yakni menjaga daya beli masyarakat dan mempersiapkan Pilkada serentak, dalam pertemuan dengan para gubernur, bupati, dan wali kota di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024).
Untuk meningkatkan daya beli masyarakat, Presiden mengingatkan para kepala daerah untuk segera merealisasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Presiden Jokowi menyoroti rendahnya realisasi belanja di kabupaten/kota yang baru mencapai 31 persen, sementara di tingkat provinsi sebesar 41 persen.
“Uang beredar di kabupaten Bapak, Ibu, semuanya sangat rendah. Kalau peredaran uang rendah, artinya daya beli juga enggak kuat. Segera keluarkan,” tegas Presiden Jokowi seraya menekankan makin cepat realisasi APBD, makin baik dampaknya terhadap perputaran uang dan daya beli masyarakat.
Namun disisi lain, Presiden Jokowi juga mengapresiasi kinerja seluruh gubernur, bupati, dan wali kota dalam menjaga inflasi nasional pada level yang sangat baik. “Terakhir inflasi kita berada di angka 2,13 persen, sebelumnya 2,58 persen. Sangat bagus,” ujarnya.
Selain itu, Presiden juga menyoroti persiapan Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada Bulan November 2024. Presiden meminta agar anggaran untuk Pilkada segera diselesaikan dan keamanan dipastikan dengan baik.
“Koordinasikan dengan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) karena kita belum pernah miliki pengalaman untuk melaksanakan Pilkada serentak,” kata Presiden.
Lebih lanjut, Presiden mengingatkan agar jika para kepala daerah ada keraguan atau membutuhkan tambahan kekuatan, agar segera sampaikan kepada Kapolda atau Kapolri.
Di akhir pengarahannya, Presiden Jokowi berterima kasih kepada para kepala daerah yang hadir di Ibu Kota Nusantara dan berharap agar hal yang baik bisa ditiru dan direncanakan untuk diterapkan di daerah masing-masing.
“Saya sangat berterima kasih para gubernur, bupati, dan wali kota yang telah hadir di Ibu Kota Negara Nusantara ini. Dan tadi yang sudah dilihat di embung sudah, di Sumbu Kebangsaan juga sudah, dan kalau yang baik bisa dikopi, bisa ditiru, mulai direncanakan,” tandasnya.
Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya perencanaan dan konsep pembangunan kota yang berorientasi pada masa depan. Presiden menyambut para kepala daerah dengan menggambarkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai simbol kemampuan bangsa untuk merancang dan membangun kota sesuai dengan visi dan kebutuhan Indonesia masa depan.
“Selamat datang di Ibu Kota Nusantara,” ujar Presiden, mengawali sambutannya.
Presiden kemudian menjelaskan, IKN dibangun bukan hanya sebagai pusat pemerintahan baru, tetapi juga sebagai contoh kota masa depan yang dirancang dengan konsep forest city, kota yang didominasi oleh lingkungan hijau, bukan beton dan kaca.
Presiden pun mengajak para kepala daerah untuk meniru dan menerapkan konsep serupa di daerah mereka masing-masing. Presiden menekankan pentingnya perencanaan jangka panjang yang matang dan detail, meskipun tidak selesai dalam satu periode kepemimpinan.
“Saya kira di semua provinsi, kabupaten, dan kota bisa merencanakan, mengonsep kotanya itu ingin dijadikan kota apa,” ujar Presiden seraya mengingatkan bahwa pembangunan kota yang sukses membutuhkan visi yang jelas dan perencanaan yang tepat.
Presiden juga menyampaikan bahwa IKN dirancang sebagai smart city yang seluruh aktivitasnya didukung oleh teknologi modern. Selain itu, IKN akan menjadi liveable city, kota yang nyaman untuk ditinggali, dengan lingkungan yang sehat dan berkualitas udara yang sangat baik.
“Kemarin pagi saya cek di Ibu Kota Nusantara, air quality index-nya hanya 6,” kata Presiden, menggambarkan betapa baiknya kualitas udara di IKN.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga menyoroti pentingnya energi hijau dan transportasi massal yang ramah lingkungan. Ia menyebutkan bahwa IKN menggunakan energi hijau, dan kendaraan yang digunakan nantinya juga akan berbasis listrik.
“Kota-kota yang mulai macet, saya melihat tidak hanya di Jawa, di luar Jawa pun sudah mulai macet. Ini mulai harus dipikirkan transportasi massalnya apa,” tegasnya.
Presiden juga menyampaikan perkembangan investasi di IKN saat ini sudah ada 55 investor yang masuk, dengan berbagai proyek, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perbankan dan teknologi.
Kepala Negara mengajak para kepala daerah untuk meniru model investasi ini di daerah masing-masing, dengan membangun kepercayaan dan memudahkan investor untuk masuk. (BPMI Setpres/joe)
sumber: laman sekretariat presiden