Presiden Paparkan Tiga Strategi Besar Perkuat Pemulihan Ekonomi
JAKARTA, SKO.COM – Pemulihan ekonomi di era pandemi menjadi salah satu tugas besar bersama. Momen ini dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal II yang mencapai 7,07%. Sejalan dengan hal tersebut CNBC Indonesia menggelar Sarasehan Virtual 100 Ekonom 2021, Kamis (26/08/21).
Acara yang bertema “Penguatan Reformasi Struktural Fiskal Dan Belanja Berkualitas Ditengah Pandemi” ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Dalam sambutannya, Jokowi membeberkan tiga strategi besar ekonomi di hadapan para ekonom.
Tiga strategi besar tersebut yakni hilirisasi industri, digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta ekonomi hijau.
Berkaitan dengan hilirisasi industri, Presiden menjelaskan hilirisasi sudah dimulai dengan menghentikan ekspor bahan mentah sejumlah komoditas. Menurutnya, ke depan ekspor bahan mentah lain seperti nikel, bauksit, emas, tembaga, kelapa sawit, hingga turunannya dapat berubah menjadi ekspor barang setengah jadi atau lebih baik lagi apabila bisa menjadi barang jadi.
“Saya kira ekspor kita, ekspor besi baja kita dalam setengah tahun ini saja sudah berada di angka kurang lebih USD10,5 miliar,” ungkap Presiden.
Strategi besar kedua yaitu digitalisasi UMKM. Hingga saat ini sebanyak 15,5 juta UMKM telah masuk ke dalam platform digital dan lokapasar. Presiden mengatakan, transformasi ini akan terus didorong agar makin banyak UMKM masuk ke dalam platform digital.
“Kita memiliki kurang lebih 60 juta UMKM yang semuanya akan kita dorong agar masuk ke platform-platform digital, baik yang berada di daerah, nasional, maupun agar bisa juga masuk ke platform-platform global,” lanjutnya.
Selanjutnya strategi yang ketiga, Presiden menuturkan strategi besar lain yaitu berkaitan dengan ekonomi hijau. Pemerintah berencana membangun Green Industrial Park dengan produk keluaran produk hijau dengan pemakaian energi menggunakan energi baru terbarukan, energi hijau.
Presiden berharap ke depan produk hijau yang dihasilkan dari ekonomi hijau akan menjadi sebuah kekuatan besar Indonesia.
“Kita tahu semuanya bahwa masa depan produk-produk hijau itu sangat-sangat menjanjikan dan kita memiliki kesempatan yang besar dalam hal ini,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menyinggung mengenai reformasi struktural yaitu adanya Undang-Undang Cipta Kerja yang muaranya untuk membangun sebuah kecepatan.
Seperti yang telah diketahui bersama, Pemerintah juga telah membuat sistem perizinan elektronik Online Single Submission (OSS) guna memberikan kemudahan dan kecepatan dalam hal perizinan bagi UMKM. Menurut Presiden, melalui OSS ini UMKM bisa membuat Nomor Induk Berusaha (NIB) di mana saja dengan waktu yang lebih cepat.
“Sehingga usaha-usaha kecil, usaha-usaha mikro kita semuanya bisa menjadi sebuah usaha yang memiliki NIB dan itu akan memudahkan mereka untuk mengakses ke perbankan,” tambah Presiden.
Dalam akhir sambutannya, Presiden menyampaikan mengenai Program Meekar yang merupakan pinjaman bagi usaha mikro dan telah ada sejak tahun 2016. Saat ini, nasabah dari Program Meekar mencapai 10,8 juta nasabah melebihi nasabah Grameen Bank sekitar 6 juta nasabah.