SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa dari universitas di seluruh Indonesia, benar-benar memberikan manfaat positif kepada mahasiswa. Setidaknya pengakuan itu dituturkan Talitha Nabilah Putri, Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur
“Dengan program ini, mahasiswa akan mengetahui dunia kerja seperti apa dan dapat dijadikan bekalnya untuk menjalani masa depan. Juga dapat memberikan pengalaman serta keterampilan yang berharga bagi seorang mahasiswa,” ujarnya kepada pewartapos.com, Selasa (6/6/2023).
Apalagi, Program MBKM ini, mahasiswa dapat memilih magang dibidang yang sesuai dengan jurusan yang ditekuni di kampusnya. Salah satu contohnya, lima mahasiswa semester 6 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jawa Timur, mengambil magang di Kantor Akuntan Publik (KAP) Rudiana Fibriani Jl Semolowaru Selatan V Nomor 8 Kota Surabaya.
“Pekerjaan di Kantor AP pada umumnya adalah melakukan analisis laporan keuangan serta memberi opini tingkat kewajaran laporan keuangan dari sebuah perusahaan yang menggunakan jasa KAP tersebut. Selain itu, bekerja di KAP dapat menjadi konsultan dan auditor pajak,” tegas putri pertama wartawan foto nasional itu.
Menurut mahasiswi berparas cantik namun bersahaja itu, bekerja sebagai auditor memberikan tantangan besar dan memiliki pemahaman yang luas. “Karena kita bekerja dengan klien yang berbeda-beda dasar peraturannya. Sehingga sebelum terjun kelapangan kita harus mengenali dahulu karakteristik bisnis klien yang akan diaudit sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku,” paparnya.
Puput, panggilan akrab mahasiswi UPN S1 Akuntansi Angkatan 2020 itu, mengungkapkan, KAP Rudiana Fibriani memberi peluang luas bagi mahasiswa dari mana saja yang ingin mengasah kemampuan sebagai auditor melalui program magang.
“Saat awal bekerja saya diberi bimbingan terlebih dahulu oleh Staf KAP yang bernama Kak Widia. Beliau memberikan materi serta pengetahuan di dunia auditor agar untuk kedepannya kita dapat bekerja sesuai SOP yang berlaku,” katanya bangga.
Selanjutnya, Kak Widia memberikan jobdesk ke masing-masing peserta magang. “Saya sendiri kebagian pekerjaan untuk melakukan pengisian ATLAS (Audit Tool dan Linked Archive System). ATLAS merupakan aplikasi yang menjadi alat bantu auditor untuk menemukan salah saji/kewajaran laporan keuangan perusahaan klien,” terangnya.
Aplikasi ini berbentuk excel dan didalamnya terdapat rumus yang tidak dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Pengukuran materialitas hingga penentuan jumlah sampling sudah terdapat di aplikasi ini dan telah dirumus otomatis.
“Alhamdulillah saya mendapat kesempatan untuk terjun ke lapangan sebagai auditor di suatu perusahaan klien yang berada di Mojokerto. Selama proses audit berlangsung dan setelah melakukan auditing, saya menggunakan aplikasi ATLAS. Data apa saja yang telah dikumpulkan dan diamati di perusahaan klien, dimasukkan ke aplikasi tersebut,” terang cewek kelahiran Surabaya, 9 Juni 2002 itu.
Dengan menggunakan aplikasi ATLAS, auditor bisa meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses audit. Tentu saja setelah melengkapi dan memasukkan data-data penulisan informasi, struktur organisasi perusahaan dan informasi terkait laporan keuangan hingga pengendalian internal perusahaan.
“Selain diajari bagaimana penggunaan dan penerapan aplikasi ATLAS, kami mahasiswa magang juga diajak untuk mengikuti PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) Online yang diselenggarakan oleh IAPI melalui Zoom,” tambahnya.
Dari pengalaman magang tersebut diharapkan mahasiswa mendapatkan banyak wawasan seputar auditor karena di dalamnya dijelaskan berbagai materi yang disampaikan langsung oleh jajaran IAPI. PPL Online ini dilaksanakan selama dua hari dengan topik yang sama.
“Ternyata asyik juga mengikuti program magang ini. Bahkan saya sampai mengikuti kegiatan ini sebanyak 3 kali karena setelah acara selesai akan diarahkan untuk menjawab post test yang telah disiapkan oleh IAPI guna mengevaluasi kembali tentang materi yang telah dipaparkan,” paparnya.
Menariknya lagi, seluruh peserta magang dan para staf KAP setelah kegiatan PPL Online selesai, oleh Akuntan Publik (AP) Rudiana Fibriani diwajibkan presentasi kembali tentang apa yang sudah dipelajari di lapangan dan didapat dari materi yang sudah diberikan.
Karena dengan adanya sesi presentasi, secara tidak langsung akan membuat mahasiswa magang harus selalu fokus dalam menerima semua materi dan pelajaran yang diberikan karena diakhir acara harus membuat rangkuman intisari dari apa yang harus dilakukan auditor dalam mengerjakan tugasnya.
Adapun materi PPL Online yang diberikan diantaranya:
1. Memahami Konsep Audit Berbasis Risiko dan Implementasinya pada Audit Umum atas Laporan Keuangan
2. Penerapan Sa 600 Dalam Audit Laporan Keuangan Blud/Bumd Bagi Akuntan Publik Dalam Rangka Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Oleh BPK RI.
3. Sikap Profesional serta Pengamanan Atas Ancaman Terhadap Independensi Akuntan Publik
“Terlepas dari tantangan yang berat, menjadi auditor bisa dijadikan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat. Dengan menemukan kesenangan ataupun kenyamanan dalam proses belajar, kita dapat menumbuhkan semangat untuk bekerja,” katanya seolah memberikan kesan menjadi mahasiswa magang.
Talitha pun memberikan kesimpulan bahwa manfaat magang menjadi audit antara lain mendapatkan banyak pengalaman, membangun jaringan profesional, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Pada akhirnya, menjadi auditor pun membutuhkan dedikasi, kerja keras, dan kemauan untuk belajar serta berkembang di bidang tersebut. (sa)