Ratusan Siswa Belajar Nembang Mocopat di Museum Mpu Tantular
SURABAYA,PEWARTAPOS.COM- Museum Negeri Mpu Tantular di Sidoarjo menyelenggarakan kegiatan Belajar Bersama di Museum (BBM) tentang “Sinau Nembang Mocopat pada Naskah Kuno Koleksi Museum Mpu Tantular”, Senin (28/8/2023).
Kegiatan dibuka Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Jatim, Hudiyono melalui zoom, karena sedang di Jakarta menghadiri Malam Pesona Wisata, dan menerima penghargaan Provinsi Jatim dari Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno yang berkaitan dengan kegiatan Anugerah Desa Wisata.
“Kebetulan saya mewakilili Ibu Gubernur Khofifah, hari ini untuk mewakili menerima penghargaan tersebut dan dengan Bupati/Walikota serta seluruh pengelola desa wisata dihadirkan,” ujarnya.
Kadisbudpar Jatim mengapresiasi kegiatan BBM di Museum Mpu Tantular ini. “Sudah ada perubahan yang signifikan berkaitan museum itu bukan hanya tempat edukasi tetapi pada kesempatan ini dimodifikasi museum selain sebagai tempat edukasi juga entertainment,” ujarnya.
Artinya museum tidak hanya menerima kunjungan tamu untuk mendapatkan edukasi tetapi beberapa kegiatan-kegiatan yang berbasis budaya yang berbasis seni itu bisa dilaksanakan di Museum MPU Tantular.
“Jadi kami minta kepada para pemirsa yang hari ini mengikuti, baik secara offline maupun secara online untuk bisa menyampaikan kepada kelompok masyarakat atau tokoh organisasi atau tokoh masyarakat atau tokoh agama bahwa keberadaan museum MPU Tantular di Sidoarjo ini sangat terbuka untuk umum,” kata Hudiyono.
Diikuti 100 Pelajar
Ka UPT Museum Mpu Tantular Sujoko mengemukakan, kegiatan ini diikuti 100 pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA serta para guru-guru sekolah di kawasan Sidoarjo.
Tema kegiatan yang diangkat dalam BBM ini adalah naskah koleksi museum yaitu naskah Damar Wulan yang merupakan naskah tertua di lingkungan sastra Jawa yang terkenal dan memiliki nama lain yaitu naskah Babad Majapahit.
“Adapun maksud dan tujuan diselenggarakanya kegiatan belajar bersama ini, untuk menginspirasi generasi muda akan makna dan nilai-nilai sejarah yang terkandung pada peninggalan yang ada di musium, sehingga dapat menjadikan cermin untuk generasi muda ke depan,” ujarnya.
Selain itu meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap keberadaan museum MPU Tantular. “Serta ikut mendukung dunia pendidikan dalam menjalankan tugasnya tentang penanaman nilai-nilai sejarah dan nilai-nilai budaya kepada kalangan pelajar sebagai generasi muda penerus bangsa,” kata Sujoko.
Narasumber pada kegiatan belajar bersama di museum MPU Tantular adalah : Bapak Drs Sugeng Adi Bitoyo, M.S.I. sebagai tenaga ahli dari UNESA, Mas Serli Galih Sefianto sebagai akademisi UNESA dalam bahasa Jawa. (zen)