Risma Menghimbau Pengurus Kampung Pantau Warganya Yang Bepergian ke Luar Kota
SURABAYA,PEWARTAPOS.COM – Kasus Covid-19 di Surabaya naik lagi. Berdasarkan data dari website lawancovid-19.surabaya.go.id, per 13 Desember terdapat 90 pasien Covid-19 di Surabaya kini sedang menjalani perawatan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dikonfirmasi awak media di kantornya, Senin (14/12) tak membantah jika kasus Covid-19 di Surabaya kini kembali naik. Karena itu Risma meminta warga Surabaya untuk menahan diri tidak liburan merayakan pergantian tahun.
“Untuk tahun ini saja ditahan dulu liburannya. Saya yakin pandemi ini akan segera clear sehingga nanti kita akan bisa segera liburan,” ujar Risma, yang akan mengakhiri jabatannya pada Februari 2021.
Risma lantas menjelaskan jika kasus Covid-19 di Surabaya sempat melandai namun imbas libur panjang di akhir Oktober lalu, kasus ini kembali meningkat. Meski demikian Risma enggan mengungkapkan data pasien terkonfirmasi Covid-19 saat ini.
turun hanya sekitar 10 sampai 20 pasien setiap harinya, lalu naik lagi karena ada liburan. Memang kasusnya naik, kita ada datanya tapi tidak bisa kita sebutkan,” tukas Risma.
Untuk itu Risma mengimbau kepada perangkat kampung agar memantau warganya terutama yang bepergian keluar kota. Dia meminta bagi warga yang melakukan perjalanan keluar kota agar segera melakukan tes swab begitu kembali ke Surabaya.
Selain meminta warga Surabaya untuk tidak melakukan liburan ke luar kota, Risma juga meminta warga agar meniadakan perayaan malam pergantian tahun baru bersama.
“Saya sudah bicara dengan Linmas dan Satpol PP. Kami menyarankan warga untuk tidak merayakan malam pergantian tahun baru bersama,” ujar Risma.
Risma juga menegaskan bahwa di malam pergantian tahun baru nanti akan ada razia terkait penegakan protokol kesehatan. Bagi warga yang terjaring razia tersebut tentunya akan ada sanksi yang menanti.
“Ada sanksinya ya dan sesuai dengan sanksi terkait COVID-19,” tukasnya.
Risma pun kembali meminta kepada warga Surabaya untuk menahan diri agar tak merayakan malam pergantian tahun ataupun liburan ke luar kota. Ini dilakukan demi menghindari terjadinya ledakan kasus Covid-19.
“Tahun ini saja ditahan dulu. Inshaa Allah kalau sudah clear, tahun depan kita bisa kembali seperti sedia kala (merayakan tahun baru),” pungkas Risma. (yus)