BOJONEGORO, PEWARTAPOS.COM – Momen Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, warga diminta lebih sadar bahwa tidak hanya kesehatan fisik yang perlu diperhatikan, tetapi kesehatan jiwa juga penting.
Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama RSUD Sosodoro Djatikoesoemo menyampaikan hal itu melalui program selamat Pagi (SAPA) di Malowopati FM edisi Rabu (12/10).
Acara tersebut dipandu penyiar Lia Yunita, dengan menghadirkan narasumber dr Dayu Arifianto, Sp.KJ, dokter Spesialis Psikiatri RSUD Sosodoro Djatikoesoemo.
Ia mengatakan bahwa setiap tanggal 10 Oktober diperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Tahun ini mengambil tema ‘Jadikan Kesehatan Mental Sebagai Prioritas Global’.
“Sejak ada pandemi Covid-19 banyak orang dengan gangguan cemas perlu diperhatikan kesehatan fisik dan mentalnya,” ungkapnya.
Dayu menyampaikan, kesehatan seseorang itu bukan hanya kesehatan fisik, namun juga mental. Menurut WHO, kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana individu mampu mewujudkan potensi diri sendiri.
Mereka terlepas dari tekanan hidup, dapat mengatasi tekanan hidup, bisa produktif dan bermanfaat, serta bisa memberikan kontribusi pada komunitas.
Diungkapkan pula, media sosial tidak bisa dilepaskan dari kehidupan. Ada dua dampak medsos yaitu baik dan buruk. Dampak baiknya masyarakat lebih melek kesehatan, bisa bertanya/konsultasi di aplikasi online.
“Efek negatifnya malah berakibat mendiagnosa diri sendiri seolah merasa ada gangguan jiwa. “Kalau ada gangguan mental sebaiknya berobat ke psikolog atau psikiater agar tidak mengganggu sekitar dan dirinya sendiri,” sarannya.
Sebagai langkah antisipasi kesehatan jiwa atau mental, diharapkan peran orang tua agar lebih memberikan perhatian kepada anak-anaknya. Karena anak-anak ini merupakan generasi penerus.
Jangan sampai kesehatan mental anak-anak terganggu terutama saat ini yang paling menghawatirkan adalah gangguan mental/jiwa yang bersumber dari efek negatif teknologi informasi yang tidak ada batasnya.
“Jangan sampai anak-anak kecanduan medsos dan gadget. Pengaruh kebabasan informasi di era digital saat ini adalah ancaman yang sangat nyata terhadap jiwa/mental anak-anak,” pungkasnya. (yus)