HeadlineJatim

Saling Klaim Proyek Pembuatan Buku Karya Wartawan

Share Berita:

SUMENEP, PEWARTAPOS.COM – Terjadi saling klaim antara Dinas Pendidikan dan Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sumenep dalam recana pembuatan buku kenangan Karya Wartawan yang akan dihadiahkan kepada Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, yang berakhir masa jabatannya, November 2024.

“Jadi nantinya hasil karya teman-teman akan dibukukan sebagai kado di akhir masa jabatan bupati Sumenep,” ungkap Kabid Informasi dan Komunikasi Diskominfo Sumenep, Irwan Sujatmiko, Jumat (31/5/2024).

Namun proyek pembuatan buku karya wartawan tersebut menuai polemik. Diskominfo Sumenep memiliki kisi-kisi yang di dalamnya mengulas tentang pendidikan, prestasi murid, kesejahteraan guru dan pembangunan gedung sekolah di Sumenep.

Bahkan mengklaim jika konsep yang dibagikan kepada jurnalis merupakan idenya, bukan konsep milik Dinas Pendidikan Sumenep. “Itu di kami, karya dan ide kami, bukan dinas pendidikan,” ucap Miko, panggilan akrab Kabid Diskominfo Sumenep.

Hal itu dibantah oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep melalui Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Sumenep, Ardiansyah Ali Shochibi. “Itu Diskominfo juga asal caplok tanpa koordinasi dulu ke sini. Itu konsep kita di (dinas pendidikan) dan masih kami rapatkan dengan para bidang,” tegasnya.

Menurutnya, untuk menghimpun data tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama dan hingga saat ini masih dalam tahap validasi. “Masih kami rampungkan dengan para bidang, waktunya lumayan lama. Sementara personel di sini masih sibuk kegiatan dinas yang lain,” ungkap Ardi menambahkan.

Sementara Kepala Diskominfo Sumenep, Indra Wahyudi, saat dikonfirmasi media mengaku tidak tahu menahu soal pembuatan buku hasil karya wartawan yang digagas Kabid Informasi dan Komunikasi, Irwan Sujatmiko.

Indra menyarankan, jika konsep apapun terkait kerjasama dengan perusahaan media bisa ditanyakan langsung kepada yang membidangi. “Kalau itu tanya ke Miko lah,” jawabnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Ditanya lebih lanjut, Indra seolah tak mengejar panjang apa yang menjadi pertanyaan pewarta sebab menurutnya, semua anggaran dan hal apapun secara teknis menjadi kewenangan dinas.

“Yang tahu anggaran atau tema apapun itu secara teknis di bidang. Kalau saya tahu juga, cuma mereka yang ngecek, saya yang beri ACC,” ujarnya.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti, apakah ada anggaran khusus untuk penerbitan buku dari karya wartawan tersebut. (han)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close