Satu Ekor Anak Banteng Jawa Lahir di Taman Nasional Baluran
SURABAYA,PEWARTAPOS.COM – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali mencatat kelahiran satu ekor satwa terancam punah, yakni anak Banteng Jawa (Bos Javanicus) di Suaka Satwa Banteng (SSB) Taman Nasional (TN) Baluran, Situbondo.
Kepala Balai TN Baluran KLHK Pudjiadi mengatakan anak banteng dengan jenis kelamin betina tersebut lahir dalam keadaan sehat dan lengkap dengan berat badan (BB) 19,35 kilogram (kg), panjang badan (PB) 60 centimeter (cm), panjang total 82 cm dan tinggi badan (TB) 67 cm.
“Kelahiran ini menjadi kabar gembira bagi Balai Taman Nasional Baluran menjelang Perayaan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) pada 10 Agustus,” ujar Kepala Balai TN Baluran dalam keterangan resmi yang diterima InfoPublik pada Senin (9/8/2021).
Lebih lanjut Kepala Balai TN Baluran menjelaskan proses kelahiran anak dari pasangan Banteng bernama Tina dan Telepak itu berjalan lancar dibantu oleh tim SSB dan dokter hewan.
Kesehatan bayi satwa dilindungi tersebut dipastikan akan terus dipantau dan dirawat secara intensif oleh Tim SSB dan dokter hewanpada beberapa hari kedepan.
“Harapannya agar Banteng kecil itu bisa tumbuh sehat dan normal serta terhindar dari berbagai ancaman gangguan penyakit yang membahayakan,” imbuh dia.
Menurutnya Banteng Jawa merupakan satu dari lima spesies Banteng yang ada di dunia (satu spesies telah punah), dengan status konservasi, Banteng Jawa dikategorikan dalam status konservasi endangered atau terancam kepunahan, berdasarkan IUCN Redlist.
Sedangkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) No. 180/IV-KKH/2015, Banteng Jawa termasuk dalam 25 jenis satwa prioritas terancam punah yang dilindungi.
“Saat ini jumlah Banteng yang ada di SSB Baluran terus bertambah, dan telah menjadi 10 ekor (2 jantan dan 8 betina). Harapan kami kedepannya sebagai pengelola yaitu agar populasi Banteng Jawa di SSB Taman Nasional Baluran bisa tumbuh berkembang dengan baik,” kata dia. ( * )