HeadlineSurabaya

Sekolahe Arek Suroboyo Menuntut Guru Lebih Kreatif dan Inovatif

Share Berita:

SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Program Sekolahe Arek Suroboyo (SAS) yang dilaksanakan Pemerintah Kota Surabaya per November 2022, yakni sekolah tanpa Pekerjaan Rumah (PR), menuntut guru-guru harus lebih mempunyai improvisasi, kreatif dan inovatif.

“Kami berharap progam SAS ini bisa sukses untuk meningkatkan mutu dan kemampuan peserta didik di Kota Surabaya. Mata pelajaran prinsip sampai pukul 12.00, sedangkan tambahan minimal dua jam tergantung program sekolah masing-masing,” tegas Yusuf Masruh, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, menerangkan program SAS yang akan dilakukan sekolah-sekolah SD dan SMP di Surabaya, Sabtu (29/10/2022).

Menurut mantan komandan Linmas/Pol PP Kota Surabaya itu, program yang dicanangkan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, membutuhkan kerja keras dan gotong royong semua pihak, Dinas Pendidikan, sekolah, guru, wali murid, dan stake holder, termasuk Dewan Pendidikan Surabaya.

“Mari kita bau membau mensukseskan program ini agar sukses dan menghasilkan anak-anak Surabaya yang memiliki kemampuan lebih, baik sisi keilmuan maupun ketrampilan. Tujuan utamanya memang menggali potensi dari anak didik dan mengarahkan untuk meraih prestasi terbaik,” katanya.

Sementara Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya, Juli Slamet Purnomo, mengatakan, program Sekolahe Arek Suroboyo (SAS) ini cukup bagus, hanya perlu persiapan yang lebih matang. “Karena program ini belum melalui penelitian atapun kajian akademis sehingga tolok ukur keberhasilannya juga belum bisa dilihat,” katanya.

Menurut Juli, keberadaaan sekolah-sekolah di Surabaya, baik sarana maupun prasarananya tidak sama sehingga untuk menerapkan program SAS ini nantinya akan tidak sama pula hasilnya.

“Ada sekolah yang sarana dan prasarananya sudah cukup mewadahi tetapi ada pula sekolah yang kurang. Nah, disinilah menuntutu kerja keras dari guru-guru nanti dalam mengisi pelajaran, terutama dalam mengisi kegiatan pasca pelajaran utama,” tandas pengusaha telekomunikasi itu.

Salah satu guru di Surabaya yang tidak mau disebut namanya mengaku siap menyukseskan dan melaksanakan program apapun dari Pemkot Surabaya, termasuk SAS namun perlu diingat saat ini banyak sekolah yang masih kekurangan guru, bahkan kepala sekolah.

“Untuk mencapai hasil maksimal dari program SAS ini mestinya kebutuhan tenaga guru dipenuhi dahulu. Karena program ini butuh kerja bareng dan tenaga ekstra. Bahkan banyak sekolah yang masih belum punya kepala sekolah difinitif. Ini menjadi problem program SAS ini,” tegasnya. (joe)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close