Ekonomi

Sentra Tahu Keniten Pasarkan Produk di Supermarket dan Swalayan

Share Berita:

KEDIRI,SKO.COM – Sejak tiga tahun belakangan ini, Desa Keniten Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, mulai dikenal sebagai sentra tahu kuning asli Kediri. Produk olahan kedelai ini masih menggunakan resep turun temurun yang keseluruhan produksinya diolah secara tradisional. Selama ini penjualannya menjangkau beberapa daerah di sekitar Kabupaten Kediri, namun kendala pemasaran mulai dirasakan sejak munculnya pandemi covid 19.

Untuk menyiasati agar penjualan tetap berjalan, para pelaku UMKM tahu kuning merubah pola pemasaran. Dari yang sebelumnya produk tahu dijual di pasar-pasar tradisional, kini penjualan dilakukan di supermarket atau swalayan di Kediri dan luar Kota Kediri. Selain itu penjualan melalui online dan media sosial juga gencar dilakukan.

“Alhamdulillah dari penjualan di supermarket dan swalayan setiap minggunya bisa mendapatkan omset sekitar Rp 1.500.000 hingga Rp 2.000.000,” kata Asep Wijayanto, Ketua Paguyuban Sentra Tahu Desa Keniten.
Asep juga menambahkan, untuk produk yang paling laku yakni olahan tahu seperti stik tahu, tahu bulat dan tahu walik. “Pokoknya produk yang tahan lama itu yang paling laku karena mayoritas pembeli menjadikannya oleh-oleh,” terang Asep.

Menurut dia, sentra tahu Desa Keniten bisa bertahan di tengah pandemi saat ini juga tak lepas dari peran Pemerintah Kabupaten Kediri yang gencar memberikan berbagai macam pelatihan seperti pelatihan pengolahan bahan dasar kedelai, pengepakan produk yang menarik hingga pemasaran secara offline dan online. Selain itu Pemkab Kediri saat ini juga masih membantu pemasaran melalui media sosial maupun media cetak dan media elektronik.

“Dari jumlah 47 UMKM tahu kuning yang terdaftar di Desa Keniten, hampir keseluruhannya pernah mendapatkan bantuan pelatihan dari berbagai Dinas di lingkup Pemkab Kediri, sèhingga saat pandemi sekarang ini, pelatihan tersebut terasa sangat berguna bagi industri kecil seperti kami,” tutup Asep yang juga mempunyai UMKM tahu kuning berlabel Hakatofu ini. ( * )


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close