HeadlineSurabaya

Siapa Bilang Penyandang Difabel Tidak Butuh Berita?

Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024

Share Berita:

SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional (3/12), Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur bekerja sama dengan RRI Stasiun Surabaya menggelar Literasi Media dengan tema Peran dan Strategi Media Penyiaran dalam Menangkal Hoax bagi Disabilitas, di Galeri Tri Prasetya RRI Surabaya, Selasa (17/12/2024).

“Sebagai lembaga penyiaran, kami tentu sangat senang bisa bekerja sama dengan KPID Jawa Timur untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada sesama. Semoga kegiatan ini bisa memberi manfaat bagi saudara-saudara kita semua yang hadir disini, maupun yang melalui siaran kami. Dan kami selalu terbuka bekerja sama dengan siapa saja,” ujar Kepala Stasiun RRI Surabaya, Yanto Prawironegoro, mengawali sambutanya.

Sedang Ketua KPID Jawa Timur, Immanuel Yosua Tjiptosoewarno, berharap lembaga penyiaran di Jawa Timur tidak menafikan keberadaan difabel karena pada hakekatnya kita semua ini adalah kaum “difabel” yang harus selalu berkolaborasi untuk berbuat yang terbaik terhadap diri kita dan sesama. “Sebagai warga negara, teman-teman difabel ini juga berhak mendapat informasi yang sama dan selama ini memang dirasakan sangat kurang,” katanya.

Kegiatan yang dihadiri sekitar 60 peserta itu, akhirnya lebih banyak berbentuk sharing ilmu sehingga banyak pertanyaan dan harapan yang muncul. Salah satunya adalah agar fasilitas untuk pemberitaan di media televisi atau radio atau yang lain, bisa juga dinikmati masyarakat difabel.

“Sekarang ini memang sudah ada program berita yang menggunakan penterjemah, tetapi belum semua,” ujar Wawan dari Tim Bahasa Isyarat Indonesia (TIBA).

Para peserta penyandang difabel itu juga sangat antusias untuk mengenali topik hoax sehingga mereka juga ingin tahu mana berita yang valid dan mana berita hoax serta bagaimana mengantisipasinya, seperti yang disampaikan Ibrahim dan Heri dari Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Jawa Timur.

Sementara dari peserta orang tua yang anaknya menderita downsyndrome, Ketty, juga tak mau ketinggalan mempertanyakan bagaimana kelanjutan pendidikan atau pelatihan untuk anaknya setelah menginjak dewasa. Beruntung Wakil Ketua KPID Jatim, Dian Ika Riani dan Royin Fauziana, mampu memberikan respon bagus sehingga suasana menjadi tercipta begitu gayeng. (joe)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close