BLITAR, PEWARTAPOS.COM – Memasuki Hari Raya Idul Adha 1444 H, Tim Satgas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar Provinsi Jawa Timur mengelar inspeksi mendadak (SIDAK) ke beberapa tempat pasar hewan. Jumat 9/06/2023
Pejabat Otoritas Veteriner DKPP Kota Blitar Emi Nafisah mengatakan, dari hasil infeksi mendadak petugas menemukan seekor sapi yang terjangkit virus Lumpy Skin Disaise (LSD).
“Kami menemukan seekor sapi yang terjangkit virus LSD yang akan dijual oleh pemiliknya dengan harga murah,” katanya
Dijelaskan Emi, terdapat beberapa benjolan kecil atau yang disebut lato – lato pada kulit salah satu hewan sapi tersebut. Petugas yang mengetahui hal itu langsung melakukan pengecekan.
“Pemilik (pedagang) sapi sudah kami edukasi untuk dipindahkan dulu dari rombongan sapi lain. Kami cek dan benar suspek LSD. Kami imbau untuk tidak dijual dulu,” jelasnya
Menurut Emi, sapi itu ternyata sudah masuk dalam pantauan petugas DKPP lapangan saat memantau di Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kepanjenkidul. Namun, sapi itu tersebut tetap akan dijual oleh sang pemiliknya ke pedagang sapi lainya.
Emi meminta, Sapi yang terinfeksi virus LSD tersebut agar segera dikarantinakan terlebih dahulu hingga sembuh. Karena, dikhawatirkan bisa menular ke sapi yang lain, khususnya sapi yang ada di Pasar Hewan.
“Pemilik sudah sepakat untuk membawa pulang sapi itu. Karena memang dikhawatirkan ada kemungkinan penularan lewat lalat ataupun nyamuk. Jadi jangan sampai menular ke lainnya,” pintanya
Sementara, sang pemilik sapi Saekoni mengaku dirinya membeli sapi tersebut dari salah satu warga Kelurahan Ngadirejo dengan harga miring yakni, Rp 8 juta.
“Sudah tahu (terjangkit LSD), beli kemarin karena dapat harga miring. Dari Rp 12 juta jadi Rp 8 juta. Ini sudah dalam pengobatan dan dibawa pulang,” pungkasnya
Sekadar informasi, berdasarkan data DKPP Kota Blitar hingga saat ini ada sekitar 9 kasus Virus LSD. Seluruh sapi yang Virus LSD dipantau secara rutin. Sementara capaian vaksinasi LSD pertama di Kota Blitar mencapai 200 ekor. (dik)