SIDOARJO, PEWARTAPOS.COM – Kabupaten Sidoarjo berhasil menurunkan penderita stunting dari 16,1 % Tahun 2022 menjadi 8,4 % Tahun 2023. Tim Panelis Penurunan Stunting Provinsi Jawa Timur memberikan apresiasi sangat baik terhadap Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Stunting yang diselenggarakan oleh Provinsi Jawa Timur, Kamis (30/5/2024).
Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, menyampaikan, Kabupaten Sidoarjo telah melakukan berbagai upaya dalam mendukung percepatan penurunan stunting melalui regulasi penurunan kasus stunting hingga ke pelosok desa.
Disamping itu juga memberikan bantuan bahan makanan kepada balita stunting, ibu hamil resiko stunting, dan melaksanakan deklarasi Sidoarjo Bebas Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan.
“Kami memiliki komitmen untuk terus berupaya semaksimal mungkin dalam mewujudkan Sidoarjo Zero Stunting,” ucapnya.
Melalui respon yang diberikan oleh tim panelis, Subandi optimistis Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan mendapatkan hasil yang optimal. “Para panelis kagum dengan angka penurunan stunting Kabupaten Sidoarjo yang turun signifikan lebih dari 50%, sehingga kami optimis Sidoarjo akan mencapai zero stunting,” ujar Subandi.
Sekretaris Daerah, Fenny Apridawati, juga memaparkan inovasi aplikasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam upaya penurunan stunting.
“Kami mengembangkan aplikasi sendiri dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sidoarjo. Sampai saat ini aplikasi yang kami kembangkan seperti “Si cantik”, “Sipraja”, dan “Kopi Pahit,” imbuhnya.
Dalam sesi tanya jawab, tim panelis stunting memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap inovasi aplikasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam upaya menurunkan stunting. (zki)