Sidoarjo Targetkan Zero Stunting dengan Program Pengasuhan Anak Komprehensif
SIDOARJO, PEWARTAPOS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo terus berkomitmen mempercepat penurunan angka stunting melalui program penguatan pengasuhan anak, salah satunya Kelas Orang Tua Hebat Modul BKB (Bina Keluarga Balita) Emas.
Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Sidoarjo.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Sidoarjo, Subandi, menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak, terutama untuk mencegah stunting sejak dini.
“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga persoalan masa depan generasi penerus. Orang tua memiliki peran penting dalam memastikan kebutuhan gizi dan pola asuh anak terpenuhi dengan baik,” ujar Subandi saat acara Internalisasi Pengasuhan Balita dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Melalui Kelas Orang Tua Hebat di Pendopo Delta Wibawa, Jumat (13/9/2024).
Subandi menambahkan bahwa melalui internalisasi pengasuhan yang baik, para orang tua diharapkan dapat memahami pentingnya memberikan perhatian khusus pada masa emas pertumbuhan balita.
“Selain peran orang tua, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), dan Sub PPKBD juga berperan penting dalam pencatatan data, informasi, serta riset di tiap desa di Kabupaten Sidoarjo,” jelas Subandi.
Kelas Orang Tua Hebat, lanjutnya, merupakan langkah nyata dalam membekali para orang tua dengan pengetahuan tentang pengasuhan yang benar, guna memastikan setiap anak di Sidoarjo dapat tumbuh sehat dan cerdas.
Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Sidoarjo, Heni Kristiani, menjelaskan bahwa program pengasuhan melalui Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) memberikan edukasi komprehensif kepada orang tua dalam menjaga kesehatan dan perkembangan balita.
“Selain pembagian daging ayam dan telur untuk pemenuhan gizi balita yang rawan stunting, DP3AKB juga menggandeng kader keluarga desa untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal stunting,” terang Heni.
Ia berharap program ini dapat menekan angka stunting di Kabupaten Sidoarjo, sehingga generasi mendatang tumbuh sehat dan memiliki daya saing tinggi.
“Semoga berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, Kabupaten Sidoarjo dapat mencapai zero stunting,” tegasnya.(zki)