JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan anak usaha PT Semen Padang, berhasil meraih Subroto Award 2023 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas inovasi pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.
SIG Pabrik Tuban meraih Bidang Penghargaan Inovasi Penyediaan, Pembangunan, dan Pengelolaan Fasilitas Pembibitan/Persemaian (Nursery) pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, kategori Kelompok Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk Perusahaan Pertambangan Komoditas Mineral Bukan Logam, Bukan Logam Jenis Tertentu dan/atau Batuan.
Sementara itu anak usaha SIG, PT Semen Padang, meraih penghargaan Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Mineral Terinovatif, kategori Bukan Logam, subkategori Bidang Pengelolaan Lingkungan Kehidupan Masyarakat Sekitar Tambang yang Berkelanjutan.
Subroto Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Kementerian ESDM kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor energi dan sumber daya mineral di Indonesia dalam kurun satu tahun terakhir.
Penghargaan Subroto 2023 diserahkan oleh Plt. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Bambang Suswantono kepada Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Jumat (29/9/2023).
Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, mengatakan, semangat Go Beyond Next mendorong SIG terus berinovasi menciptakan solusi berkelanjutan yang mempunyai nilai tambah bagi lingkungan dan sosial.
“Penghargaan Subroto Award 2023 menjadi bukti konsistensi kami dalam berinovasi guna menciptakan perlindungan terhadap lingkungan pada operasional pertambangan, serta pengembangan dan pemberdayaan masyakarat di sekitar wilayah operasi Perusahaan,” tuturnya menerangkan.
Penghargaan Bidang Inovasi Penyediaan, Pembangunan, dan Pengelolaan Fasilitas Pembibitan/Persemaian (Nursery) berhasil diraih SIG berkat program percepatan pertumbuhan bibit tanaman pokok (kayu putih, jati, dan kaliandra merah) pada area reklamasi tambang SIG Pabrik Tuban, Jawa Timur, dengan memanfaatkan bakteri perakaran atau Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Indigen.
Inovasi ini dinilai memenuhi sejumlah kriteria, meliputi kebaharuan (novelty), tingkat keberhasilan pemecahan masalah (effectiveness), kebermanfaatan (usefulness), kemudahan direplikasi (replicabilty), dan keberlanjutan (sustainability).
Proses pembibitan dengan aplikasi PGPR Indigen memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki zat pengatur tumbuh lainnya, di antaranya memiliki sifat anti patogen, menyuburkan, dan tersedia melimpah di alam. Inovasi pembibitan ini mampu menyediakan kebutuhan bibit sebanyak 60.000 bibit/tahun yang digunakan untuk kebutuhan reklamasi pasca tambang serta masyarakat sekitar tambang.
Sementara, penghargaan yang diraih oleh PT Semen Padang terkait dengan program konservasi ikan bilih yang dijalankan sejak 2018 karena populasinya yang terancam punah akibat eksploitasi secara masif oleh nelayan di Danau Singkarak.
Konservasi dilakukan di area Taman Keanekaragaman Hayati PT Semen Padang dengan membuat kolam ikan yang dilengkapi dengan tempat pemijahan dan laboratorium pemijahan.
Hasilnya, sudah lebih dari 7.000 ikan bilih hasil pemijahan yang telah disebar ke Danau Singkarak untuk mempertahankan ikan bilih sebagai mata pencarian masyarakat Salingka, Danau Singkarak dan juga untuk menjamin ketersediaan ikan bilih yang berkelanjutan.
“SIG berkomitmen untuk mengoptimalkan peran sebagai perusahaan BUMN dengan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh pemangku kepentingan. Komitmen itu diwujudkan melalui semangat untuk terus berinovasi guna meningkatkan kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan,” kata Reni Wulandari.
Sebagai informasi, Penghargaan Subroto diberikan kepada 62 pemenang dari 14 bidang penghargaan. Jumlah bidang penghargaan ini meningkat dari tahun lalu yang sebanyak 13 bidang. Tambahan bidang baru pada tahun ini adalah Bidang Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan. (joe)