Survei CISA : Masyarakat Puas Kinerja Jokowi – Ma’ruf, AHY dan Demokrat Menguat 2024
JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Lembaga Analis dan Konsultan Politik Indonesia, Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) kembali merilis survei bertajuk Potret Kondisi Sosial dan Konfigurasi Politik tahun 2024.
Herry Mendrofa, Direktur Eksekutif CISA mengatakan berdasarkan hasil survei CISA yang dimulai sejak 27 Mei – 1 Juni 2021 yang menyasar 1.600 responden di 34 Provinsi secara proporsional melalui penarikan sampel dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling didapatkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia merasakan puas terhadap kinerja Pemerintah Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Selain menyasar pada persoalan kinerja Pemerintah, ketika dilakukan jajak pendapat perihal proyeksi kepemimpinan nasional di tahun 2024, masyarakat cukup antusias memberikan pilihan kepada beberapa tokoh yang berpotensi maju sebagai kandidat Presiden jika Pemilihan Presiden (PILPRES) dilakukan hari ini.
“ Seperti sebelumnya temuan Survei CISA, Anies Baswedan yang merupakan Gubernur DKI Jakarta berada di posisi teratas dengan raihan 19,20 persen. Kemudian disusul oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mendapatkan 15,51 persen serta ditempel ketat oleh Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang mendapatkan 15,33 persen sedangkan Prabowo Subianto hanya mendapatkan 10,26 persen,” tutur Herry.
Elektabilitas lima tokoh yang berada di posisi lima besar tertinggi elektabilitasnya di lima Provinsi yang persebaran komposisi sampel respondennya terbesar. ” Anies, AHY, Ganjar, Prabowo dan Erick adalah figur yang menempati lima besar elektabilitas tertinggi dari yang lainnya. Kemudian kita cek ulang di lima besar daerah yang basis sampelnya terbesar juga, ” ujarnya.
Lima Provinsi yang persebaran komposisi sampel respondennya terbesar itu, diantaranya, Jawa Timur, hasilnya Ganjar, AHY dan Prabowo cukup kuat elektabilitasnya. Kemudian, Jawa Tengah, di dominasi Ganjar yang masih sulit untuk ditumbangkan di Jawa Tengah. Sedangkan AHY mulai menguat di Jawa Tengah.
Sedangkan di Jawa Barat, Anies, Prabowo dan AHY memimpin di Jawa Barat. Sementara di DKI Jakarta, praktis Ganjar tumbang di DKI Jakarta karena kecenderungan responden memilih Anies, AHY dan Erick Tohir.
” Namun di Sumatera Utara peluang keterpilihan baik Anies, AHY dan Ganjar cukup proporsional serta sisanya ada nama Prabowo dan Erick Tohir, ” tambahnya.
Sementara itu, untuk elektabilitas Partai Politik (Parpol) jika Pemilihan Legislatif (PILEG) dilakukan hari ini maka PDI – Perjuangan berhasil mencapai 18,91 persen mengungguli parpol lainnya kemudian disusul oleh Partai Demokrat sebesar 13,22 persen yang menunjukkan peningkatan elektabilitasnya serta Partai Golkar 11,65 persen dan Partai Kebangkitan Bangsa 11,20 persen.
“ Gerindra mendapatkan 10,36 persen sedangkan PKS kembali menguat di 9,33 persen serta Nasdem harus puas karena hanya mendapatkan 6,43 persen. Di posisi terakhir ada Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendapat 3,35 persen dan Partai Persatuan Pembanguan (PPP) sebesar 2,88 persen. Namun masih terdapat 12,67 persen masyarakat yang belum menentukan sikap. Hal ini bisa digarap oleh semua parpol termasuk non DPR-RI,” pungkas Herry Mendrofa.
Respon Tokoh Demokrat
Hasil survei ini mendapat respon dari Drs. H. Guntur Sasono, M.Si sebagai anggota DPR RI Dapil jatim VIII (Madiun-Nganjuk-Jombang dan Mojokerto), yang telah mendapat kepercayaan rakyat dan berkiprah 4 periode di DPR RI karena sering turun kelapangan, menguatkan hasil survei tersebut.
” Suara masyarakat yang sering saya dengar langsung pada acara silaturahmi dan dialog dengan para petani, pelaku umkm, mahasiswa dan generasi millennial di dapil, memang masyarakat secara umum merasa puas akan kinerja Jokowi dan KH. Ma’aruf Amin, terutama di sektor seperti Infrastruktur dan Tata Ruang Wilayah, Pelayanan Publik dan Birokrasi, Pendidikan dan Sumber Daya Manusia serta sektor Energi dan Sumber Daya Alam, ” jelasnya.
Namun ke depan masih ada yang masih kurang dan mesti terus diperbaiki terutama di sektor Perekonomian, UMKM dan Industri dan terutama Kebijakan impor pangan, Program Pertanian yang belum berhasil sepenuhnya seperti Kartu Tani, subsidi pupuk, asuransi pertanian, perikanan, sektor kesejahteraan sosial dan pengentasan kemiskinan dan kelautan. Selain itu juga perlu lebih ditingkatkan pada Komitmen terhadap Anti Korupsi.
” Terkait hasil survei Pilpres dan Pemilu 2024, saya memiliki pandangan masyarakat saat ini telah memiliki banyak informasi dan secara mudah mengikuti persoalan apa saja yang penting di respon oleh partai politik dan Tokoh Publik di kancah politik nasional, dari situ masyarakat akan menilai, mengukur dan memiliki ketertarikan dan tumbuh kepercayaan kepada partai politik maupun Tokoh Nasional yang memiliki potensi masuk bursa Capres 2024, ” ungkap Guntur Sasono.
Lebih lanjut dia katakan, saat ini Ketua Umum Partai Demokrat, AHY (H. Agus Harimurti Yudhoyono, MSc, M.P.A., M.A) merupakan sosok yang memiliki kepekaan, kecermatan dalam menyikapi persoalan-persoalan terkini bangsa ini, baik yang menyangkut dalam negeri maupun luar negeri.
Selain itu, AHY memiliki keberanian dan keputusan untuk menyampaikan ke publik. Maka wajarlah jika saat ini terus mengalir dukungan masyarakat, elektabilitas, kepercayaan, kesediaan dan tingkat kesukaan publik semakin tinggi dan mendorong elektabilitas Partai Demokrat menduduki posisi ke dua kuat di tingkat nasional.
Selain itu Guntur Sasono sebagai sosok Tokoh Jawa Timur, menegaskan pihaknya akan terus menjalankan kebijakan Partai Demokrat yang Nasionalis-Religius, melakukan dialog, bersilaturahmi, mendengarkan harapan, keluhan masyarakat, serta turut ambil bagian dilapangan Bersama jajaran DPC Partai Demokrat dan kelompok-kelompok masyarakat.
Menurut Guntur Sasono, pihaknya juga akan mencari solusi dari berbagai persoalan di Jawa Timur, mendorong pemberdayaan ekonomi dan peningkatan usaha pertanian dan UMKM, kepentingan generasi muda-mudi dalam Pendidikan, kesehatan dan budaya.
” Insya Allah dengan kerja keras dan Do’a serta dukungan rakyat khususnya Jawa Timur, Demokrat dapat kembali menjadi Partai Besar di Pentas Politik Nasional, ” pungkasnya. (*).