Survei TBRC: Golkar Disangga Tokoh Lokal
SALATIGA, PEWARTAPOS.COM – Direktur Eksekutive Timur Barat Research Center (TBRC) Yohanes Romeoi merilis hasil survei terkini. Partai Golkar bakal memperoleh persentasi tertinggi. Begitu juga Ketua Umum Airlangga Hartarto paling banyak dipilih respoden, menyalip Prabowo Subianto.
Yohanes Romeo menjelaskan, Partai Golkar meraih persentase tertinggi (17,4 %0 disusul oleh Gerindra (14,9 %), PDI Perjuangan (14,7 %), Partai Keadilan Sejahtera atau PKS (6,6 %), Partai Demokrat (6,3 %), Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB (4,8%), NasDem (4,4%), Perindo (2,2 %) PPP (2,1%), PAN (2,1%), Partai PRIMA (1,8 %), Garuda (1,3%),Gelora (1,2%) ,PBB (1,2%) ,PSI (1,1%) , Partai Hanura (1,0%),Berkarya (0.6%),PKPI (0,4%),UMMAT (0,3%),Tidak mengisi Jawaban (15,7%)
Menurut Yohanes Romeo, hasil pengolahan data diketahui pemahaman masyarakat terkait capres yang harus diusung atau dicalonkan oleh parpol peserta Pemilu 2024, maka 79.2 % masyarakat sangat tahu dan paham bahwa capres harus diusung parpol dan sebanyak 20,8 persen tidak paham bahwa seseorang capres harus diusung oleh parpol.
“Karena hanya partai yang bisa mengajukan calon presiden, sangat logis bila ketua umum partai jadi prioritas pertama untuk menjadi calon presiden,” ungkap Yohanes, Selasa,(22/03/2022)
Pilihan masyrakat terhadap ketua atau elite partai. nama ketum parpol yang memiliki kursi di DPR RI, maka Ketua Umum Partai Golkar paling banyak dipilih yaitu dipilih sebanyak 29,8%, kemudian Ketum Gerindra Prabowo Subianto dipilih sebanyak 22,8% , diurutan ketiga yang sangat ,mengejutkan ternyata disi oleh Megawati Soekarnoputri dengan 10,1 persen, artinya Megawati masih memiliki pemilih yang sangat militan dan loyal pada Megawati.
Airlanngga Hartarto 29,8 %
Prabowo Subianto 22,8 %
Megawati 10,1 %
Agus Harimurti Yudhoyono 4,6 %
Muhaimin Iskandar 4,4 %
Ahmad Syaikhu 2,4 %
Surya Paloh 2,1 %
Suharso Monoarfa 1,9 %
Zulkifli Hasan 1,2% tidak menjawab 20,7 %
Muhaimin Iskandar 4,40 %
Agus Harimurti Yudhoyono 4,60 %
Surya Paloh 2,10 %
Zulkifli Hasan 1,20 %
Suharso Monoarfa 1,90 %
Ahmad Syaikhu 2,40 %
Tidak menjawab 20,70 %
Total 100,00%
Sementara tingginya tingkat keterpilihan Airlangga Hartarto selain adanya korelasi antara posisinya sebagai Menko Perekonomian yang punya tanggung jawab besar dalam memulihkan kesejahteraan masyarakat akibat dampak covid-19, menurut hasil penelitian ini tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi–Ma’ruf khususnya berkaitan perekonomian masyarakat menunjukan indikator tingkat Kepuasan publik yang sangat tinggi hingga 81,2%.
Partai Golkar pada Rakernas dan Rapimnas Partai Golkar tahun lalu telah resmi menunjuk Ketua Umum Airlangga Hartanto untuk maju menjadi calon presiden 2024.tentunya mesin partai Golkar dan sayap sayap partai sudah mulai bekerja sesuai amanat hasil Rakernas dan Rapimnas Partai Golkar tahun lalu.
Walau dinamika yang terjadi ditubuh internal PDI Perjuangan nama Ganjar Pranowo sudah banyak mendapat dukungan untuk diusung oleh PDI Perjuangan, namun dari analisis berita dan sikap elite partai menunjukan bahwa sementara ini Ganjar belum atau tidak akan dicalonkan oleh PDI Perjuangan.
“Dan justru PDI Perjuangan kemungkinan akan berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk mengusung Prabowo-Puan,”kata Yohanes Romeo.
Metode penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang memiliki hak pilih atau sudah berumur 17 tahun di 428 kabupaten/kota di 34 Provinsi dengan sampel sebanyak 2.200 Warga Negara Indonesia yang memiliki hak pilih saat dilakukan penelitian ,pengambilan sample menggunakan metode multistage random sampling ,survei mengunakan tingkat kepercayaan 95 % dan memiliki margin of error -/+ 2,1 %
Ibarat Sapu Lidi
Partai Golkar juga berpotensi masuk dua besar dan memenangkan Pemilu 2024 mendatang. Potensi ini dikarenakan Partai Golkar memiliki penyangga suara nasional dari daerah yang sangat kuat. Prediksi ini disampaikan Direktur iRekap (Institut Riset dan Kajian Publik} Taufik Lamade di Jakarta, Selasa (22/03/2022).
Menurut Taufik Lamade, Partai Golkar mempunyai banyak tokoh kuat di daerah. Para tokoh lokal yang kuat tersebut mempunyai massa masing-masing. Pengikut tokoh kuat di lokal itulah yang kemudian menjadi penyanggah secara nasional.
‘’Ibaratnya, tokoh lokal itu seperti sapu lidi. Kekuatannya di daerah, bukan pusat,’’ tandas alumni pasca sarjana Universitas Indonesia di bidang ilmu politik ini.(iz)