SUMENEP, PEWARTAPOS.COM – Tenaga pendidik atau guru di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terbilang sangat minim.
Pasalnya, berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, baik tingkat SD maupun SMP diperkirakan membutuhkan guru sebanyak 1.412 guru.
Rinciannya, guru kelas membutuhkan 778 tenaga, Pendidikan Agama Islam 331 tenaga, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) 303 tenaga.
Menurut Kepala Disdik Sumenep Agus Dwi Saputera melalui Kabid Ketenagaan Disdik, Achmad Fairusi, tingginya kekurangan guru itu disebabkan banyak guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sudah purna tugas.
“ASN guru yang pensiun sudah banyak, sehingga berdampak pada jumlah tenaga pendidik berkurang. Kekurangan guru tidak hanya terjadi di Kabupaten Sumenep saja, melainkan juga daerah lain untuk guru masih di bawah kebutuhan,” ujarnya, Kamis (28/09/2023).
Dirinya mengatakan bahwa, untuk memenuhi jumlah tenaga pendidik tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Sebab, pengangkatan tenaga didik baru atau ASN oleh Pemerintah Pusat setiap tahunnya cukup terbatas.
“Pemerintah Daerah tidak memiliki otoritas melakukan pengangkatan PNS dan PPPK untuk memenuhi kebutuhan guru, sehingga kekurangan guru di atas angka seribu,” katanya.
Kendati demikian, dirinya menyebutkan apabila proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi siswa masih berjalan sesuai ketentuan dengan dibantu oleh Guru Tidak Tetap (GTT) atau honorer.
“Kami terus berupaya untuk pengadaan guru ASN maupun PPPK ke Pemerintah Pusat agar kebutuhan guru di Sumenep terpenuhi,” tutupnya. (han)