SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Hasil tes fisik tahap I seleksi Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) PON XXI/2024 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur (Jatim) pada 15-26 Januari 2024, belum menunjukkan hasil yang menggembirakan.
“Secara umum beberapa cabor latihan rutin menggembirakan, tetapi bagi cabor yang setelah babak kualifikasi (BK) PON dan Puslatda berhenti relatif fisiknya kurang, tidak seperti yang diharapkan,” kata Direktur Badan Pelaksana (Bapel) Puslatda KONI Jatim, Dr Irmantara Subagjo, M.Kes, Senin (29/1/2024).
Tak hanya latihan yang berkurang, pria yang akrab disapa Ibag itu mengatakan, beberapa atlet dalam kondisi cedera sehingga tidak bisa maksimal dalam latihan dan menjalani tes.
“Yang cedera kami akan lakukan tindakan rehabilitasi, kami akan buat surat kepada tim kesehatan untuk ditindaklanjuti sampai sejauh mana kondisi dia. Apakah berdampak, pada capaian ke depan dan peluang target yang kita bebankan. Kalau memang peluang berat tidak kami berangkatkan ke PON,” ujar Wakil Ketua II KONI Jatim itu.
Karena itu, beberapa atlet yang memiliki catatan merah di hasil tes pertama ini, untuk sementara ditahan tidak masuk dalam Puslatda tahap awal. Mereka harus kembali mengikuti tes fisik tahap dua pada akhir Februari atau awal Maret 2024.
“Kesepakatan awal, kami rekomendasi berangkat ke PON Aceh-Papua hanya perak dan emas saat BK PON, perunggu pun masih dipertimbangkan peluangnya. Kalau Babak Kualifikasi atau Pra PON hanya lolos saja, tidak kami masukkan Puslatda, tetapi kami beri kesempatan kepada cabor untuk mengevaluasi atlet tersebut. Apakah mereka masih punya harapan dengan data yang ada, terutama data fisik. Kalau datanya bagus dan sinkron dengan data hasil tes fisik, kita rekomendasi, masuk Puslatda,” tambah Ibag.
Sementara yang tidak meraih medali atau lolos saat BK PON, lanjut Ibag, masih ada peluang namun harus menunjukkan penampilan yang bagus, baik fisik maupun secara taktik.
“Kalau tidak dapat medali saat BK PON terus tes fisik hasilnya juga jelek, pasti kami coret. Kalau BK PON emas, hasil tes fisik jelek, kami kasih pekerjaan rumah harus berlatih lebih keras dan harus bagus. Masih ada peluang untuk berangkat dan kita lihat penentuannya saat tes fisik tahap kedua nanti. Hasilnya tidak boleh ada merah lagi,” pungkasnya.
Dari hasil tes fisik pertama ini, KONI Jatim akan menerjunkan tim pendamping kepada masing-masing cabang olahraga untuk menguatkan program latihan agar hasilnya lebih maksimal. KONI Jatim ke depan juga masih akan melakukan beberapa tahapan tes, sampai bulan Juli 2024, untuk memastikan nama-nama yang akan diberangkatkan ke PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Berdasarkan evaluasi hasil babak kualifikasi atau Pra PON XXI/2024 sepanjang Tahun 2023, sekitar 700-an atlet Jatim yang meraih medali emas, perak dan perunggu, ditambah pelatih sekitar 200 dan 45 mekanik bakal masuk dalam Puslatda Jatim 100/2024. Namun jumlah tersebut belum fix, bisa bertambah, bisa berkurang. (joe)