The Republic Intitute Rilis Survei Elektabilitas Capres: Anies AHY Unggul
JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Fenomena Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan pada 2024 mendatang mulai menjadi sorotan masyarakat. Bila dihitung mundur, waktu yang dimiliki oleh kandidat peserta pemilu baik Calon Presiden, Calon Wakil Presiden, Calon Anggota DPR RI, DPRD Provinsi DPRD Kabupaten/Kota, Calon Gubernur, Calon Bupati/Walikota hanya tersisa 497 hari lagi.
Menanggapi fenomena tersebut, The Republic Institute hadir dan menjadi bagian dari proses demokrasi. Kehadiran ini bertujuan untuk partisipasi publik sekaligus memberikan pendidikan politik kebangsaan dengan cara kerja ilmiah dan akademik. Dengan cara penelitian perilaku pemilih (voting behaviour).
“ Riset ini bersifat independent dan transparan guna mengukur seberapa besar tingkat popularitas dan elektabilitas masing-masing calon kandidat parpol dan calon pemimpin menjelang pemilu 2024,” ujar Dr. Sufyanto, Peneliti Utama The Republic Institue dalam Hasil Riset Aspirasi dan Peta Elektabilitas Partai Politik serta Capres-Cawapres di Enam Provinsi di Pulau Jawa, Selasa (04/10/22).
Dr. Sufyanto menjelaskan, survei ini telah dilaksanakan pada 28 Agustus 2022 hingga 12 September 2022, menggunakan teknik multistage random sampling dengan jumlah response sebanyak 1.200 responden yang tersebar dalam 6 Provinsi di Pulau Jawa. Selanjutnya sampel diturunkan dari tingkat Provinsi ke Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa, RT/RW, rumah dan kemudian menentukan subyek penelitian.
Survei pertama membahas tentang kepuasan publik terhadap kinerja Presiden dan Wakil Presiden. 70,6% masyarakat cukup puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo meskipun akhir-akhir ini terdapat isu-isu pemerintahan yang kurang sesuai dengan keinginan masyarakat seperti kenaikan harga bahan pokok. Sedangkan 52,6% masyarakat belum puas dengan kinerja Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, menurut masyarakat kinerja yang Wapres lakukan kurang tampak di mata masyarakat.
Survei kedua mengenai isu-isu yang perlu cepat mendapatkan tanggapan. 3 isu yang menurut masyarakat harus ditanggapi dengan cepat yakni isu bahan pokok (beras, gula minyak dan BBM), isu pertanian (harga jual komoditas, pupuk) dan isu pengangguran yang masih tinggi terjadi.
Survei ketiga mengenai popularitas dan elektabiltas partai politik. 7 partai politik yang popular di masyarakat antara lain Partai Demokrat, Partai Gerindra, PDIP, Partai Golkar, PKB, Nasdem dan PKS. Rata-rata lebih dari 90% responden mengenal partai-partai tersebut. Dan 6 diantaranya disukai lebih dari 70% responden. Sedangkan elektabilitas tertinggi dipegang oleh PDIP (20,5%), Gerindra (12,8%), Golkar (12,2%), Demokrat (11,1%), PKB (9,3%), Nasdem (7,7%), PKS (7,5%) dan PAN (4,9%).
Kemudian apa yang menyebabkan pilihan itu terjadi, ternyata masyarakat Jawa tidak disebabkan hanya oleh satu variable saja yang kemudian mempengaruhi pilihannya; tetapi ada beberapa sebab yang mempengaruhinya yaitu sebagai berikut: tokoh partai (33,6%), ikut keluarga (15,4%), Lingkungan organisasi (14,1%), relawan (11,5%), idiologis (10,5%), ikut teman (5,7%), lainnya (5,7%).
Survei keempat, mengenai popularitas dan elektabilitas Calon Presiden. Prabowo Subianto menempati posisi pertama paling populer, kemudian disusul AHY, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Puan Maharani, Erick Thohir, Muhaimin Iskandar, Khofifah, Airlangga Hartarto dan Jendral Andika Perkasa. Popularitas diantara calon Presiden terjadi lebih karena jabatan dan ketokohan calon yang bersangkutan, seperti Prabowo adalah seorang Menteri & ketua partai Gerindra sekaligus calon presiden pada tahun 2019.
Sementara untuk tingkat keterpilihannya atau elektabilitasnya bagi aktir politik potensial di Jawa yang berpeluang ikut dalam kontestasi dalam pemilihan Presiden mendatang yakni Ganjar, Prabowo, Anies Baswedan, AHY, Muhaimin, Ridwan Kamil, Airlangga, Erick Thohir, Puan Maharani, Andika Perkasa, Sandiaga Uno, Khofifah dan 20,8% lainnya belum menentukan pilihan.
Survei kelima yakni mengenai simulasi Pilpres dan Cawapres. Dalam hal ini disajikan beberapa simulasi pasangan. Yang pertama 4 pasangan yakni Ganjar-Airlangga di posisi teratas, Anies-AHY di posisi kedua, Prabowo-Muhaimin di posisi ketiga dan Puan-Andika di posisi keempat. Yang kedua yakni 3 pasangan dengan Anies-AHY memimpin, disusul Ganjar-Puan dan terakhir Prabowo-Muhaimin. Yang ketiga 2 pasangan yakni Anies-AHY disusul Ganjar-Puan.
Sehingga jika dilihat dari sebaran elektabilitias bagi bagi kandidat pasangan calon presiden-wakil presiden ini dapat dibaca pada dukungan dari pemilih partai politiknya.
Anies-AHY dipilih oleh masyarakat dari pilihan partai politik; Golkar (38,3,) PKB (38,9%), Demokrat (66,7%), PDIP (3,7%), Gerindra (40,9%), Nasdem (44,3%), PKS (57,8%), PAN (62,3%), PPP (54,4%)
Ganjar-Puan dipilih oleh masyarakat dari pilihan partai politik; Golkar (43,4%) PKB (51,1%), Demokrat (13,7%), PDIP (58,7%), Gerindra (46,1%), Nasdem (35,6%), PKS (26,3%), PAN (27,7%), PPP (31,1%).(iz)