Uncategorized

Tiga Guru Besar Unram di Kukuhkan

Share Berita:

MATARAM SKO.COM – Acara Pengukuhan guru besar Unram berlangsung di ruang Sidang Senat Gedung Rektorat Unram, Rabu (2/12/2020).
Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof H Lalu Husni mengukuhkan tiga guru besar tetap Unram.”Jabatan profesor memiliki tanggung jawab yang besar karena merupakan ujung tombak untuk melakukan riset-riset dan inovasi,” katanya.

Tiga orang guru besar Unram yang dikukuhkan adalah Guru Besar Ilmu Hukum Bisnis di Fakultas Hukum (FH) Prof Kurniawan. Selanjutnya Guru Besar Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Prof Sulhaini, dan Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prof Arifuddin.

Dia mendorong satu orang guru besar dapat menghasilkan satu guru besar baru. ”Dengan cara melakukan penelitian bersama dosen dalam jabatan lektor kepala yang outputnya berupa publikasi jurnal internasional bereputasi yang akan digunakan untuk mengusulkan jabatan guru besar,” jelasnya.

Rektor Unram ke-9 itu juga menerangkan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) terkait Transformasi Dana Pemerintah Untuk Pendidikan Tinggi (PT). Pemberian bonus pendanaan kepada PT didasarkan pada capaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Termasuk juga program Matching dan Competitive Fund. Peran guru besar dalam merancang penelitian ini sangat besar.

”Karena itu saya berharap para guru besar berperan aktif untuk menarik pendanaan tersebut untuk Unram,” tuturnya.
Matching Fund merupakan kolaborasi antara mitra dengan PT. Yakni dalam membuat inovasi yang dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat. Sementara itu, Competitive Fund yakni pendanaan untuk mendorong inovasi dan terobosan pendidikan tinggi yang berorientasi pada masa depan.

”Ini dimaksudkan untuk mendorong misi diferensiasi setiap universitas, menemukan jati diri, spesialisasi, dan maju siap menghadapi masa depan,” ujarnya.
Sekretaris Senat Unram Aris Munandar menyebutkan guru besar Unram seluruhnya berjumlah 61 orang dan 10 orang diantaranya belum dikukuhkan. Dia menuturkan penundaan pengukuhan ke-10 orang tersebut karena mematuhi aturan pemerintah untuk tidak menggelar acara yang bisa menimbulkan kerumunan massa.

”Jadi kami masih menunggu izin pengukuhannya. Karena itu acara pengukuhan ini yang seharusnya digelar bulan April, jadi diundur dan terlaksana bulan ini,” terangnya.
”Insyaa Allah tahun depan akan dikukuhkan tiga orang lagi,” tandasnya . ( * )


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close