Peristiwa

Tiga Singkal Milik Desa Suruh Hilang, Kades Suwono Beri Penjelasan

Share Berita:

SIDOARJO, PEWARTAPOS.COM – Masyarakat Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, mengingat betul bahwa terdapat tiga unit singkal (hand tractor) sawah yang menjadi aset desa. Namun, kini ketiganya raib hilang, atau ada yang mencurigai telah dijual oleh petani. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan warga setempat.

Seorang warga Desa Suruh, Samsul (bukan nama sebenarnya), mengungkapkan bahwa desa sebelumnya memiliki tiga unit hand traktor. Satu unit berasal dari periode kepala desa sebelumnya, sedangkan dua unit lainnya diperoleh pada masa kepemimpinan Kades Suwono (periode 2022-2028).

“Kok tega ya… Masa bantuan traktor untuk petani malah dikorupsi?” ujar Samsul saat ditemui wartawan pada Minggu (2/2/2025).

“Ketiga-tiganya saat ini tidak ada di desa. Semua petani di Desa Suruh mengetahui. Jika transparan semestinya pihak Pemerintah Desa menjelaskan ke masyarakat kemana perginya singkal-singkal tersebut,” imbuh Samsul.

Diketahui bahwa harga satu unit singkal baru dapat mencapai Rp 40 juta. Samsul juga menyatakan bahwa Kepala Desa Suwono pernah menjual singkal milik pribadinya untuk modal maju dalam Pilkades.

Jika benar hand traktor milik desa hilang, hal ini berpotensi merugikan Pendapatan Asli Desa (PAD), karena alat tersebut sebelumnya dapat disewakan kepada petani untuk menambah pemasukan desa.

Menanggapi isu yang berkembang, Kepala Desa Suruh, Suwono, membantah bahwa alat pertanian milik desa hilang atau disalahgunakan.

“Brojol atau Singkal yang kemarin itu sudah rusak. Ini baru beli dan sudah beroperasi, karena kemarin sudah saya perbaiki habis banyak,” urai Kades Suruh.

Suwono juga menyatakan bahwa hand traktor yang dimiliki desa dibeli menggunakan anggaran ketahanan pangan, namun ia meminta wartawan menanyakan lebih lanjut ke Sekretaris Desa mengenai rincian anggarannya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ia pribadi memiliki empat unit hand traktor, yang rencananya akan disewakan ke petani desa dengan sistem bagi hasil.

“Singkal punya desa ada satu, sedangkan punya saya pribadi ada 4 singkal, di Desa kan hanya punya 1 singkal yang aktif berjalan, rencananya singkal akan saya sewa, Pemdes terima bersih biaya sewa,” terang Kades Suwono.

Ia juga membantah dugaan bahwa hand traktor milik desa dipinjamkan kepada pihak lain tanpa izin.

“Jika ada kerusakan saya yang perbaiki. Terkait isu singkal milik Desa yang di pinjam petani lain itu tidak benar. Yang benar, ada singkal yang dipinjam namun itu milik saya,” tambahnya.(zki)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close