Tingkatkan IPM, Pemkot Mojokerto Wujudkan Program Satu Keluarga Satu Sarjana
MOJOKERTO,PEWARTAPOS.COM – Inovasi dan terobosan-terobosan yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto guna meningkatkan indeks pembangunan manusia, salah satunya mewujudkan program satu keluarga satu sarjana.
Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari, mengatakan, untuk mewujudkan program satu keluarga satu sarjana, pemkot terus bergerak bersinergi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan memberikan bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa dari keluarga yang kurang mampu. Salah satunya bekerjasama dengan Baznas dan Universitas Mayjen Sungkono (Unimas).
“Selama ini Pemkot Mojokerto sudah memfasilitasi mahasiswa asal Kota Mojokerto yang kurang mampu yang diterima di Perguruan tinggi negeri (PTN). Nah bagaimana dengan yang swasta, tentunya kali ini Baznas bekerjasama dengan Unimas untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa yang ber-KTP Kota yang kurang mampu diberikan biaya pendidikan,” katanya saat penyerahan simbolis biaya pendidikan bagi mahasiswa, Sabtu (19/6/2021).
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini ada 16 anak yang masuk PTN yang sudah dibantu Pemkot, sedangkan yang Perguruan tinggi swasta (PTS) sebanyak 5 anak. Namun demikian masih bisa ditambahkan lagi sesuai alokasi anggaran yang ada di Baznas. Menurut rencananya kedepan satu tahun 10 anak mahasiswa.
Dikatakannya, upaya meningkatkan IPM pihaknya telah bekerjasama dengan berbagai pihak diantaranya Balitbang Kominfo yang menyiapkan 16 digital scholarship yang sasaranya anak lulusan SMA, Mahasiswa, Sarjana, angkatan kerja muda, ASN dan Non ASN, serta masyarakat umum.
Kemudian Panashonik gobel fondantion kerjasma vocation bidang elektronik, Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jawa Timur yang memberikan CSR nya untuk peningkatan UMKM, kerjasama pula dengan Time Indonesia dengan anggaran 1 miliar untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Kota Mojokerto.
“Untuk bangkit dari pandemi dan meningkatkan sumber daya manusia kedepan kami tidak bisa sendirian, kami perlu bekerjasama dengan berbagai pihak. Itu yang kami lakukan untuk mengkoordinir siapa saja yang memiliki tanggungjawab dan kewenangan untuk bersama-sama membangun Kota Mojokerto,” kata Ita.( * )