TRENGGALEK, PEWARTAPOS.COM – Puluhan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di bawah komando Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kabupaten Trenggalek, melakukan aksi flash mob yang dilakukan start dari kantor DPD PKS Jalan WR Supratman hingga Tugu Garuda Pancasila Aloon aloon Trenggalek, Minggu (11/9/2022).
Ketua DPD PKS Kabupaten Trenggalek, H Komarudin menjelaskan jika giat pagi itu bukanlah hanya melakukan aksi demo belaka. Tetapi lebih dari itu pihaknya juga menggugah masyarakat akan kesadaran diri ikut prihatin serta mampu menyuarakan nuraninya menolak kenaikan BBM bersubsidi akan halnya Pertalite dan Solar.
“Jika aksi kami dikatakan demonstrasi tentu aksi flash mob akan lebih dari itu,” terangnya.
Dari pantauan, kader PKS mulai dari Fraksi, DPD, DPC maupun ranting hingga kader perempuan ikut meneriakkan yel yel tolak BBM naik.
“Alhamdulillah aksi kami sampai di Aloon-aloon ini berlangsung lancar dan sesuai tujuan awal,” imbuhnya.
H Komar mengaku akan melakukan aksi lanjutan dalam bentuk menyuarakan aspirasi melalui kekuatan fraksinya di lembaga legislatif.
“Meski nanti tidak ada aksi turun jalan, tetapi akan ada aksi termasuk persuasif di lembaga negara resmi,” akunya.
Dengan begitu, masih kata H Komar pihaknya tetap memperjuangkan dan menuntut agar Presiden RI Joko Widodo segera mengevaluasi kembali kebijakan yang beratkan rakyat tersebut.
“Banyak masyarakat yang datang dan mohon agar BBM ini bisa kembali dengan harga normal,” katanya.
Hal ini menunjukkan betapa menderitanya masyarakat kala menerima kenaikan harga BBM bersubsidi dengan konsekuensi harga barang utamanya bahan pokok akan naik.
“Kenaikan BBM bersubsidi sama halnya mengingkari tema Hari Kemerdekaan RI ke 77, pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat, bagaimana caranya cepat atau kuat?”Komar balik bertanya.
Sedangkan pola pengalihan subsidi menjadi bantuan tunai langsung yang kini bergulir dianggapnya tak sesuai harapan bahkan cenderung akan menjadi program dipaksakan.
“Rakyat tidak butuh itu, butuhnya harga komoditi di pasar tidak tinggi,” tegasnya.
Maka itu, Komar ingin pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi menunda dulu anggaran besar bersumber APBN itu yang diperuntukkan untuk proyek nasional berskala besar.
“Tunda dulu proyek kereta cepat, penambahan jalan tol bahkan Ibu Kota Negara,” sebutnya.
Terpisah, sayup-sayup Koordinator Lapangan(Korlap) aksi, Dyan Arifin mengajak peserta aksi menyanyikan ‘naik-naik BBM naik, tinggi-tinggi sekali, kiri kanan kulihat semua rakyat makin sengsara’.
“Jika masih berpihak rakyat, ayo turunkan lagi BBM subsidi. Cabut kebijakan tak berpihak ini,”teriaknya lantang. (len/ham)