Tonny Wahyudi : Siap Berkorban Demi Prestasi Bulutangkis Jatim
OBSESINYA membesarkan olahraga bulutangkis di Jawa Timur (Jatim), bagi Tonny Wahyudi, yang terpilih sebagai Ketua Umum PBSI Jatim (2022 – 2026) secara aklamasi di Musprov baru-baru ini, memang tidak diragukan lagi.
Menurut Tonny yang kesehariannya akrab dipanggil Yudi ini, meski dirinya mengakui bukan seorang atlet bulutangkis, tapi kemampuannya untuk memanage suatu organisasi tidak perlu diragukan. “PBSI Jatim dibawah kendali saya, kedepannya harus bisa menunjukkan aura prestasinya yang lebih gemilang. Artinya atlet bulutangkis Jatim nantinya tidak hanya memiliki prestasi di tingkat regional saja. Tapi harus mampu berbicara prestasinya di tingkat Nasional, Asia dan Internasional,” kata Yudi penuh optimistis.
Untuk membangun prestasi atlet bulutangkis Jatim bisa moncer ke belahan dunia, dirinya tidak akan ragu-ragu untuk mengerahkan segala upayanya secara profesional dan penuh semangat juang. “Pokoknya pengurus baru PBSI Jatim yang akan dilantik tanggal 21 Mei 2022 nanti oleh Gubernur Jatim, yang lemot akan kita tinggal. Kita harus mampu menunjukkan cara memanage organisasi yang baik dan profesional. Seleksi alam nanti akan terlihat dengan sendirinya,” jelas Yudi yang juga didapuk sebagai Ketum HDCI Jatim itu.
Dirinya dalam memegang kendali PBSI Jatim, sangat menentang keras mencari uang di organisasi. “Bagi saya sangat malu bila jadi Ketum terus mencari uang disitu. Malah kalau perlu kita yang harus mengeluarkan uang. Karena kita tahu bahwa untuk bisa meraih prestasi cemerlang jelas diperlukan pengorbanan. Jadi leader itu bagaimana harus bisa bermanfaat bagi atletnya, pengurusnya dan masyarakatnya,” kata Yudi penuh keakraban.
Perlu diketahui bahwa atlet-atlet bulutangkis Jatim rata-rata ekonomi kehidupannya masih banyak yang susah. Makanya kedepannya nanti semua kebutuhan atlet bulutangkis Jatim akan kita penuhi kebutuhan hidupnya, biar mereka bisa fokus memoles prestasi. “Kita sebagai pengurus harus bisa mencukupi kebutuhan hidup seorang atlet, bila menginginkan mereka bisa berprestasi. Katakanlah biaya tentang makanan bergizinya, biaya sekolahnya, sampai uang sakunya segala akan kita pikirkan dan berikan,”.
Dalam mengendalikan organisasi PBSI Jatim kedepan nanti, tambah Tonny yang juga hobi touring dengan Harley Davidsonnya, akan dimanage seperti mengurusi perusahaannya. Jadi kesejahteraan harus diperhatikan biar mereka semakin semangat mengasah prestasi olahraganya. “Kalau seorang atlet itu dalam mengembangkan prestasi, terus masih memikirkan kekurangan kebutuhan hidupnya, jelas nanti akan mengganggu konsentrasinya untuk berprestasi”.
Tidak itu saja, untuk membangun prestasi atlet bulutangkis Jatim kedepan, selain akan digelar Piala Gubernur Jatim tanggal 8 Mei – 4 Juni 2022, juga akan diadakan Audisi Atlet Usia 13 Tahun – 18 Tahun di GOR Sudirman, dengan tujuan penjaringan atlet Puslatprov dan pesertanya akan mendapatkan fasilitas yang sangat representatip . Semua itu akan dipersiapkan untuk mengikuti Piala Presiden. Disamping itu juga dipersiapkan untuk mengikuti berbagai kejuaraan diluar negeri agar memiliki jam bertanding yang tinggi dan mumpuni.
“Dan obsesi kedepan, kami pengurus juga berkeinginan bisa dan mampu menggelar Kejuaraan Bulutangkis Internasional di Surabaya dan Malang, seperti eranya Pak Harun,” ujar bapak 3 putra (2 perempuan, 1 laki) dari istri Lenawati, yang kini tengah kuliah di AS dan Australia.
Menurut Yudi yang memiliki moto kehidupan “Winning Isn’t Everything, But The Will To Win Is Everything – Kemenangan Bukan Segalanya, Tapi Kemauan Untuk Menang Adalah Segalanya”. Atlet bulutangkis Jatim yang berprestasi nantinya akan mendapatkan reward. Dan Pengurus PBSI Jatim tidak akan mau membeli atau mengambil atlet prestasi dari daerah lain. Karena atlet bulutangkis di Jatim yang tercatat dalam daftar Surat Informasi jumlahnya lebihkurang 7.200 personil dan banyak yang memiliki kualifikasi prestasi baik.(Sis)