Tuntaskan Mitigasi, Tagana Jember Sosialisasi Jangkau Warga Pedalaman
JEMBER,PEWARTAPOS.COM – Tagana Jember melanjutkan kegiatan sosialisasi ancaman bencana megathrust di wilayah berpotensi bencana, bersama BPBD Jember. Kali ini Tagana menjangkau warga di Dusun Bandealit, Desa Andongrejo, Kec. Tempurejo, Selasa (8/6/2021).
Di dusun yang berjarak 80 kilometer dari pusat kabupaten itu, lima orang personel Tagana memberikan sosialisasi mengenai bahaya tsunami dan upaya keselamatan apabila bencana tersebut terjadi.
Hadir dalam kegiatan ini, BPBD Kab. Jember, perangkat Desa Andongrejo, Taman Nasional Meru Betiri, dan tokoh masyarakat.
Seksi Keposkoaan Tagana Jember, Panca Sumartono yang terlibat dalam kegiatan ini mengatakan, edukasi bencana sangat perlu dilakukan sebagai pembelajaran dan perkenalan awal pada mitigasi bencana.
“Dengan sosialisasi ini diharapkan warga dapat menambah pengetahuan di bidang bencana, selalu siap menghadapi bencana, dan mengetahui tindakan yang harus dilakukan saat evakuasi terjadi,” kata Panca.
Koordinator Tagana Kab. Jember, Nur Kholis memberikan apresiasi kepada anggota Tagana yang turun lapangan untuk memberikan sosialisasi kepada warga Bandealit. Pasalnya, proses menuju lokasi sangat menantang. Medannya sangat berat dengan melewati hutan lindung Meru Betiri.
Dia melanjutkan, letak geografis wilayah Bandealit yang menghadap langsung ke Samudera Hindia menjadikan wilayah itu sangat berpotensi terdampak tsunami. Oleh karena itu, sangat penting memberikan arahan kepada warga terkait cara penyelamatan diri.
“Dalam sosialisasi ini, kami tidak ingin menggurui cara menyelamatkan diri, namun semata-mata ingin agar warga tetap selamat tanpa kekurangan satu apapun jika bencana terjadi,” ujar Nur Kholis.
Dijelaskan, tercatat sekitar 1.500 jiwa warga yang tinggal di Dusun Bandealit dengan mayoritas pekerjaan sebagai nelayan dan pekerja perkebunan. Sementara jalan menuju Bandealit sangat riskan terputus sehingga bisa membuat warga terisolir.
“Sempat terjadi longsor yang bersamaan dengan banjir di beberapa desa di Tempurejo. Saat itu Tagana mengirimkan logistik nasi bungkus sebanyak 1.500 bungkus sekali makan yang diangkut oleh mobil rescue dan dilanjutkan kendaraan roda dua punya warga setempat,” imbuhnya.
Sebagai langkah lanjutan, Nur Kholis mengungkapkan rencana Tagana Jember untuk membangun sinergi dengan tokoh lintas agama di enam kecamatan wilayah Jember selatan.
“Dengan menggandeng tokoh lintas agama, kami bisa melakukan sosialisasi tentang kebencanaan di tempat-tempat ibadah,” pungkasnya. ( * )