Surabaya

Turut Kembangkan dan Uji Roket Indonesia, Ini Peran ITS !

Share Berita:

SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Intitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya turut serta dalam pengembangan dan uji statis roket buatan anak bangsa yang bernama R-Han 450 dan uji terbang RX200-TC. Pengujian ini dilakuka  di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (BUTPAAG-LAPAN), Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Dr. Widyastuti, S.Si., M. Si., Wakil Ketua Pusat Penelitian Internet of Thing dan Teknologi Pertahanan (IoTTP) Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS , menyampaikan bahwa  pengujian statis R-Han 450 yang dilakukan pada Oktober lalu itu berfokus pada bagian tabung dan nosel roket.

“ Pada pengujian Oktober yang lalu roket dikunci statis, sedangkan propelan di dalam bagian tabung roket dibakar dan diberlakukan kondisi operasi. Dari pengujian tersebut, secara bersamaan perilaku tabung dan nosel diamati,” ujar Widya.

Dari pengujian tersebut akan diketahui kesesuaian konstruksi, kemampuan kerja, waktu pembakaran, gaya dorong, nilai tekanan, dan kapasitas lainnya dari roket R-Han 450. Pada hasil tersebut, diketahui masih adanya kendala pada detector yang digunakan sehingga akan dilakukan perbaikan dan penjadwalan ulang tes peluncuran.

Widya menjelaskan bahwa ITS pada penelitian ini diwakili oleh  dua tim ITS yang terlibat dalam pengembangan program. Tim pertama ialah Riset Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) yang diketuai oleh dirinya sendiri. Tim tersebut berfokus pada pengembangan material tipnosecone R-Han 450 dengan berbahan Thermal Barrier Coating (TBC) yang tidak mengganggu telemetri. Pengembangan itu didanai oleh BRIN dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Tim kedua dari ITS terdiri dari Prof. Hamzah Fansuri S.Si., M. Si., PhD dan Alief Wikarta ST. M.Sc Eng PhD. Tim kedua ini bertanggung jawab pada program Riset Produktif Invitasi LPDP mengenai penelitian Extruded Double Base (EDB) Folding Fin Aerial Rocket (FFAR) 70. Fokus utama dari tim ini ialah pengembangan propelan atau bahan pendorong dari roket FFAR-70 yang nantinya akan dilakukan pengujian pada tahun ketiga penelitian.

Oleh karena peran penting tersebut , kedua tim ikut serta dalam melihat uji statis R-Han 450 dan uji terbang RX200-TC. Hal itu bertujuan untuk bisa mengobservasi proses uji statis dan uji terbang guna persiapan EDB FFAR-70.

“Jadi salah satu tujuannya ini untuk memberikan gambaran kepada peneliti saat pengujian statik dan dinamik yang nantinya diterapkan pada FFAR-70,” ungkap dosen Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS tersebut.

Setelah dari pengujian roket ini, Widya mengharapkan ke depannya produk-produk inovasi yang telah diteliti dan dikembangkan ITS dapat diaplikasikan pada produk pertahanan keamanan (Hankam) sesungguhnya.

“Semoga dari produk tipescone R-Han 450 yang telah dibuat dan FFAR-70 yang sedang dilakukan penelitian dapat berguna untuk sistem pertahanan Indonesia,” harapnya.

Pengujian ini juga dilaksanakan bersama dengan tim gabungan Puslitbang Alpahan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, PT Dahana, Pusat Riset Teknologi Roket Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA).(iz)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close