Ukur Kekuatan Industri Halal, Kemenperin Gelar Indonesia Halal Industry Award 2021
JAKARTA, SKO.COM – Momentum perkembangan ekonomi dan keuangan syariah yang semakin hari semakin berkembang pesat di Indonesia nampaknya membuat Kementrian Perindustrian mulai menyiapkan strategi-strategi guna mendorong pemberdayaan industri halal. Salah satunya dengan menyelenggarakan acara bertajuk Indonesia Halal Industry Award 2021.
“Melalui kegiatan tersebut, kami berupaya mengumpulkan para pelaku industri halal dari berbagai sektor, baik itu makanan dan minuman, kosmetik, hingga tekstil. Para pelaku industri yang kami rangkul terdiri dari komunitas, akademis, Industri Kecil Menengah (IKM), perusahaan, hingga pemerintahan,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenperin, Dody Widodo di Jakarta, (3/11/21).
Lebih lanjut Dody menyampaikan, Kemenperin telah melakukan sosialisasi Indonesia Halal Industry Award 2021 di beberapa kota basis industri seperti Surabaya, Makassar, dan Tangerang. Melalui upaya tersebut diharapkan banyak para pelaku industri yang turut serta dalam ajang penghargaan ini.
Acara penghargaan ini digelar guna memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah berjuang mengembangkan industri halal. Selain itu, lewat Indonesia Halal Industry Award 2021 ini, Kemenperin akan melakukan pengukuran kekuatan industry halal dalam negeri, baik dari sisi manajemen rantai pasok bahan baku halal (halal value chain), inovasi, pembiayaan hingga pengemasan dan pengiriman logistic.
Hingga saat ini, dari sosialisasi yang dilakukan di beberapa kota oleh Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) Kemenperin telah berhasil menjaring lebih dari 100 perserta dari berbagai kalangan dan berbagai sektor usaha.
“Kami sangat mengapresiasi para pelaku industri yang turut serta dalam kegiatan ini. Kemenperin berharap melalui gelaran ini kemampuan industri halal semakin terukur dan mendukung arah pengembangan industri halal ke depannya. Untuk mendorong potensi industri halal yang sangat besar, diperlukan kolaborasi dalam penguatan ekosistem industri halal,” papar Sekjen Kemenperin.
Ia menuturkan, kategori-kategori yang ada dalam Indonesia Halal Industry Awards 2021 sendiri merupakan gambaran dari strategi untuk mendukung visi ekonomi Syariah nasional yaitu menjadikan Indonesia yang mandiri, makmur dan madani dengan menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka dunia sebagaimana termaktub di Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024.
“Adapun empat strategi utama yang menjadi acuan para pemangku kepentingan yaitu penguatan rantai nilai halal, penguatan keuangan Syariah, penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan penguatan ekonomi digital,” imbuhnya.
Potensi industri halal ini didukung dengan populasi muslim dunia pada tahun 2030 yang diproyeksi mencapai 2,2 miliar orang atau 26,5% dari populasi dunia. Hal ini mendorong potensi pasar halal global yang sangat besar. Data State of the Global Islamic Economy Report 2020-2021 menunjukkan bahwa market size ekonomi Syariah di industri halal mencapai USD2,2 triliun pada 2019 untuk kebutuhan makanan, farmasi, kosmetik, fesyen, pariwisata, dan lain lain. Data ini meningkat 3,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan Global Islamic Economy Indicator (GIEI), peringkat ekonomi Syariah Indonesia naik dari peringkat kelima menjadi peringkat keempat, setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Indikator GIEI menunjukkan Indonesia berada pada posisi teratas sebagai konsumen makanan halal, urutan kedua sebagai kosmetik halal, dan peringkat keempat konsumen obat-obatan halal dunia.