Uma Lengge: Lumbung Padi yang Dilestarikan Pemuda Bima Sebagai Cagar Budaya NTB
BIMA,PEWARTAPOS.COM – Uma Lengge adalah rumah adat suku Bima atau Mbojo di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dahulu rumah adat ini adalah rumah tempat tinggal dengan atap bentuk segitiga yang cukup tinggi dan menggunakan jerami atau alang-alang. Namun, seiring tergerus oleh zaman rumah-rumah itu hampir tidak dapat ditemukan lagi.
Meski begitu, terdapat sebuah kawasan lumbung padi yang disebut Jompa di Kecamatan Wawo, Desa Maria yang telah diubah oleh pemuda Bima sebagai kawasan pelestarian Uma Lengge. Kini siapa pun bisa melihat tiruan rumah adat Bima yang berhasil diselamatkan dengan bentuk Uma Lengge tetapi berfungsi sebagai lumbung padi.
Di masa lalu, Uma Lengge dan Jompa dibangun bersanding. Jompa harus berada di belakang Uma Lengge karena kehidupan masa lampau masyarakat Bima tak terpisahkan dengan pertanian. Hasil panen baik berupa padi, gandum, jagung, dan lainnya selalu disimpan di Jompa.
Seiring hilangnya Uma Lengge sebagai rumah tempat tinggal, Jompa pun dibangun bersama-sama di sebuah lahan kosong oleh warga Desa Maria. Ada sekitar 200 Jompa yang masih berdiri dan menjadi lumbung padi warga Maria. Hampir setiap kepala keluarga memiliki lumbung padi dan untuk membedakannya mereka menandai dengan nomor.
Tahun 2015 menjadi awal yang penting bagi lestarinya kawasan Jompa di Desa Maria hingga dinamai kawasan Uma Lengge. Pemuda Bima untuk pertama kalinya membuat Festival Uma Lengge dengan proses yang cukup menantang seperti banyaknya penolakan dari warga sekitar.
Setelah 5 tahun terus diperhatikan, kini Uma Lengge populer sebagai lokasi wisata budaya bahkan telah menjadi Cagar Budaya yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Bima. Meski milik warga, lumbung padi ini dikelola oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dan Karang Taruna Desa Maria.
Jika ingin berkunjung, menuju Uma Lengge hanya dibutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan menggunakan mobil atau motor dari Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima. Jangan lupa untuk mengisi buku tamu dan bertemu pemandu di sana agar mendapatkan banyak cerita tentang Uma Lengge.*