Ekonomi

Urai Masalah Impor, Ginsi Jatim dan Wartawan Seksi Maritim dan Pelabuhan Bersinergi

Share Berita:

SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Masyarakat awam seharusnya mendapat pemahaman soal impor. Pasalnya, ada komoditas yang tampaknya dimiliki Indonesia tapi tetap di impor.

Menurut Medy Prakoso, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi) Jatim, masyarakat perlu mengetahui bahwa garam yang diimpor itu bukanlah untuk dikonsumsi. Melainkan garam untuk kebutuhan industri yang didasarkan atas kandungan Natrium Clorida atau NaCl. Di mana industri lazimnya membutuhan NaCl di atas 97 persen.

“Nah, petani garam lokal belum bisa memenuhi pasokan garam untuk industri itu secara berkesinambungan,” turut Medy saat bersilaturahmi ke Pengurus PWI Jatim di Graha Wartawan A. Azis Surabaya, Senin (24/1/2022).

Itu baru soal garam, sejumlah komoditas lain yang di impor juga kerap dipermasalahkan. Sehingga para importir kerap dituding sebagai biang permasalahan tersebut. Importir dianggap sebagai pihak yang merugikan petani.

Karena itu, Ginsi Jatim sepakat bersinergi dengan PWI Jatim, dalam rangka menyuarakan keberadaan importir dan perannya dalam menggerakkan roda perekonomian di Indonesia.

Dalam kesempatan silaturrahmi itu, pengurus Ginsi Jatim yang hadir, yakni Medy Prakoso (Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan), Gede Widiadi Sarat (Wakil Ketua Bidang Kepelabuhanan & Kepabeanan), Warsidi (Sekretaris), Henky Kurniawan (Kabid Kepelabuhanan & Kepabeanan), dan Yuli Maria Lyanawati (Kabid Perdagangan & Perindustrian).

Pengurus Ginsi Jatim menyatakan akan menggandeng PWI Jatim, khususnya Wartawan Seksi Kemaritiman & Kepelabuhanan, untuk bersinergi mengurai dan menjelaskan jika terjadi masalah impor.

“Kami akan terbuka dan sesering mungkin berdialog dengan PWI. Semua bisa kita urai secara jelas dan terbuka. Karena itu saat ini kita awali kerjasama ini dengan mendatangi Kantor PWI Jatim bersama pengurus Ginsi Jatim,” kata Gede Widiadi Sarat, Wakil Ketua Bidang Kepelabuhanan & Kepabeanan).

Sementara itu, PWI Jatim saat menerima kunjungan Pengurus Ginsi Jatim diwakili oleh Sokip (Wakil Ketua PWI Jatim), Budi Setiawan (Wakil Sekretaris I), Oki Lukito (Penasihat Seksi Wartawan Pelabuhan & Maritim), S. Ardiansyah (Ketua Seksi Wartawan Pelabuhan & Maritim), Jufri Yus (Wakil Ketua Seksi Wartawan Pelabuhan & Maritim), Rizki (Sekretaris Seksi Pelabuhan & Maritim).

Sokip menyambut baik niat Ginsi menjalin kerjasama dengan PWI Jatim. “Tentu saja kerjasama itu dilakukan sesuai bidang masing-masing yang terkait dengan Ginsi.”

Berbagai masalah bisa diurai, mulai dari soal impornya atau soal lain yang menjadi penyebab terjadinya masalah serius lain, seperti kongesti.

“PWI Jatim ingin seperti dulu, bisa menjalin hubungan dengan berbagai pihak, termasuk asosiasi-asosiasi. Bisa sinergi dalam kajian-kajian maupun dialog-dialog. Ajak ngobrol atau ngopi bareng, bukan hanya seminar-seminar saja,” tutur Direktur media online www.petisi.co itu.

Sokip menambahkan, permasalahan impor bagi masyarakat masih banyak yang bias, karena itu masyarakat juga perlu edukasi tentang persoalan impor.

“Pelatihan atau tambah ilmu untuk wartawan juga penting. Ini perlu dilakukan rutin. Peningkatan kapasitas wartawan di lingkungan PWI Jatim juga terbuka untuk asosiasi lain di pelabuhan, selain Ginsi,” ujar Sokip menjelaskan. (yus)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close