Vakum Sejak 2006, Pemkot Surabaya Kembali Gelar MTQ Tingkat Kota Surabaya
SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Sebagai rangkaian dari peringatan Hari Jadi Kota Surabaya yang ke 729 Pemerintah Kota Surabaya melalui Bagian Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya akan menggelar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kota Surabaya Tahun 2022 pada 27-29 Mei 2022.
Kasubag Kesejahteraan Rakyat, Bagian Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Indira Wahyuni menjelaskan MTQ tingkat Kota Surabaya tahun 2022 kembali diadakan pasca terakhir digelar pada tahun 2006 silam dan bertujuan untuk mencari bibit-bibit unggul.
“Kegiatan MTQ tahun 2022 ini digelar sebagaimana diharapkan Pak Wali Kota Eri Cahyadi yang ingin mewujudkan Surabaya sebagai kota santri,” ujar Indira, di kantor Pemkot Surabaya, pada Selasa(24/05/22).
Indira menjelaskan, pelaksanaan seleksi MTQ tingkat Kota Surabaya berlangsung di sejumlah tempat, yaitu Masjid Al Muhajirin lantai 2 (Jl Jimerto 25-27 Surabaya), Graha Sawunggaling Gedung Pemkot Surabaya Lantai 6, Gedung Siola Lantai 4, dan Gedung Wanita Kalibokor Surabaya.
Dalam kegiatan MTQ ini, Indira juga menyebutkan bahwa para peserta akan memperebutkan piala Wali Kota Surabaya. Selain itu pula, setiap pemenang juga mendapatkan piagam penghargaan sekaligus uang pembinaan.
“Dari tujuh kategori yang dilombakan, ada total 310 orang yang menjadi peserta MTQ tingkat Kota Surabaya tahun 2022. Para peserta ini berasal dari masyarakat yang berdomisili dan KTP Surabaya. Para pemenang MTQ nanti diumumkan saat pelaksanaan Istighosah pada malam peringatan HJKS di Tugu Pahlawan tanggal 29 Mei 2022 dimulai pukul 19.00 WIB,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Hakim MTQ tingkat Kota Surabaya, KH Dzul Hilmi Ghozali menerangkan, bahwa ada tujuh kategori yang dilombakan dalam MTQ tingkat Kota Surabaya tahun 2022. Setiap kategori MTQ itu diikuti baik putra maupun putri dari masing-masing perwakilan di 31 kecamatan Surabaya.
“ Yang pertama adalah Cabang Tilawah Al-Qur’an Golongan Remaja dengan umur maksimal 21 tahun 11 bulan 20 hari. Lalu kedua, yaitu Cabang Hifzh Al Qur’an Golongan 1 Juz dan Tilawah dengan umur maksimal 12 tahun 11 bulan 29 hari. Dan ketiga, Cabang Tafsir Al Qur’an Golongan Bahasa Indonesia dengan umur maksimal 31 tahun 11 bulan 29 hari,” kata KH Dzul Hilmi Ghozali.
Kemudian golongan keempat adalah Cabang Fahm Al-Qur’an, dengan peserta satu regu yang terdiri dari tiga orang putra, dan satu regu terdiri dari tiga orang putri. Dalam cabang ini, para peserta berasal dari pendidikan Tsanawiyah/SMP atau Aliyah/SMU dengan umur maksimal 15 tahun 11 bulan 29 hari.
Selanjutnya golongan kelima, yakni Cabang Syam Al Qur’an dengan peserta satu regu terdiri dari tiga orang putra, dan satu regu tiga orang putri. Para peserta yang mengikuti kategori ini berasal dari pendidikan Tsanawiyah/SMP atau Aliyah/SMU dengan umur maksimal 15 tahun 11 bulan 29 hari.
Sementara pada kategori keenam adalah Cabang Khath Al Qur’an Golongan Kontemporer dengan umur maksimal 31 tahun 11 bulan 29 hari. Kemudian ketujuh atau terakhir, adalah Cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ) dengan umur maksimal 21 tahun 11 bulan 29 hari.
KH Dzul Hilmi bersyukur, masyarakat antusias mengikuti pelaksanaan MTQ tingkat Surabaya yang sekaligus diadakan untuk menyemarakkan HJKS ke 729. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah peserta yang mendaftar lebih dari 300 orang.
“MTQ di Surabaya kali ini difokuskan untuk remaja karena bertujuan mencari bibit-bibit unggul. Dengan remaja yang tampil itu diharapkan bisa dipersiapkan untuk ke jenjang yang lebih tinggi ke depannya,” pungkasnya.(iz)