BLITAR, PEWARTAPOS.COM – Rahmat Santoso, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Blitar priode 2019-2024. Ia menyerahkan langsung surat pengunduran diri ke DPRD Kabupaten Blitar, Senin (14/08/2023)
Penyerahan surat pengunduran diri Wakil Bupati Blitar langsung di terima oleh Kepala bagian persidangan dan perundangan- undangan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Blitar.
Diketahui, bahwa pengunduran dirinya ini karena akan maju sebagai Caleg DPR RI.
Selain itu, Rahnat Santoso juga menjelaskan terkait dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum pejabat Bagian Layanan Pengadaan (BLP) sudah menjadi cerita lalu. Dan di proyek lelang jembatan senilai Rp 12,6 miliar itu pun kini juga telah ada CV yang jadi pemenangnya.
Makde Rahmat sapaan akrab Wakil Bupati Blitar pun telah melaporkan oknum pejabat bagian layanan pengadaan ke Bupati Blitar. Namun, laporannya tersebut masih dalam proses.
Rahmat pun meminta agar kasus dugaan pungli dan pengunduran dirinya tidak kait-kaitkan. Pasalnya, Rahmat Santoso mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Blitar karena dirinya akan maju sebagai Calon Legislatif di DPR-RI.
“Saya tidak pernah kecewa dengan Pemkab Blitar hanya saja saya kecewa dengan ulah oknum pejabat Bagian Layanan Pengadaan (BLP), dan saya minta ke Mbak Rini (Bupati Blitar) agar dia dijadikan kepala Paud atau kepala apa gitu lo,” ungkapnya
Makde Rahmat pun tidak menutupi bahwa ada ketidak jelasan dalam proses lelang di Kabupaten Blitar. Menurutnya, karena itulah yang membuat proses pembangunan di Kabupaten Blitar tetap tertinggal.
“Mbok sampek lebaran kuda Nil kalau Kepala Bagian layanan pengadaan (BLP) tidak diganti maka pembangunan di Kabupaten Blitar pasti buruk,” ucapnya
Lebih lanjut, ketika disinggung terkait pencalonannya sebagai Bupati Blitar, Rahmat Santoso tidak menampik jika masyarakat Kabupaten Blitar mendukung dirinya sebagai AG 1,”Prinsip saya adalah mengikuti apa kata kyai saya, akan tetapi jika masyarakat Kabupaten Blitar menghendaki saya untuk maju sebagai bupati Blitar maka saya tidak akan menolaknya,” pungkasnya (dik)
