Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Berkunjung ke Kababupaten Pasuruan
PASURUAN,SKO.COM – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Habib Ismail Bin Yahya, berkunjung ke Kabupaten Pasuruan, Kamis (19/11/2020) siang.
Orang nomor dua se-Provinsi Kalteng itu berkunjung ke Loka Penelitian Sapi Potong (Lolit Sapi) di Grati untuk melihat sejauh mana prototype pengembangan sapi potong yang baik dan benar. Sehingga diharapkan bisa mendukung langkah Pemerintah Pusat dalam menjadikan Provinsi Kalteng sebagai Food Estate atau Kawasan Pangan Nasional.
“Kami akan dijadikan Food Estate nasional, sehingga mau gak mau kami harus belajar banyak. Bukan hanya soal pertanian dan holtikultura saja, tapi juga peternakan sapi. Makanya kami datang ke Pasuruan,” kata Ismail di sela-sela kunjungannya.
Dipilihnya Lolit Sapi di Grati sebagai lokasi kunjungan tak lain karena merupakan satu-satunya balai penelitian sapi potong terbesar di Indonesia. Kata Ismail, Lolit Sapi di Grati terbukti berhasil mengembangkan populasi sapi Madura, sapi bali, PO (peranakan ongole) dan Belgian Blue di Indonesia.
“Saya lihat sapinya gemuk semua. Besar-besar dan tidak ada yang sakit. Semuanya dirawat dengan baik dan benar. Kandangnya juga representative dan tidak bau. Saya puas sekali datang ke sini,” akunya.
Sementara itu, Plh Lolit Sapi di Grati, Dicky Pamungkas menegaskan bahwa hingga saat ini, banyak sekali mitra kerja yang berkunjung ke Lolit Sapi. Salah satunya adalah Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang sudah dua kali datang ke Lolit Sapi Grati.
“Hari ini selain Wakil Gubernur Kalteng, juga ada dari Pemprov Jawa Tengah yang juga berkunjung. Ini sebagai sebuah kehormatan, karena kami bisa memberikan banyak materi tentang pengembangan sapi potong,” jelasnya.
Dijelaskannya, Lolit Sapi di Grati merupakan balai penelitian yang dari sisi kebenaran jenis sapi maupun teknologinya, dapat dipertanggung jawabkan.
Sehingga apabila banyak mitra kerja, baik itu pemerintah daerah atau peternak yang ingin mengadopsi cara dan ilmunya, maka sudah dipastikan akan mendapatkan secara lengkap.
“Kita terus lakukan inovasi. Kita punya kit deteksi birahi, system recording berbasis android, pakan biasa tanpa hijauan tapi bisa buat sapi gemuk. Inilah yang kami buktikan untuk bisa terus focus pada pengembangan sapi potong di tanah air,” tutup Dicky. ( * )