Wakil Kadin Jatim Ajak Dubes Uni Eropa Nikmati Kopi Khas Malang
MALANG, PEWARTAPOS.COM – Wakil Ketua Umum Kadin Jatim bidang Pertanian dan Pangan, Edi Purwanto mengajak Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunai Darussalam, H. E Vincen Piket ngopi berrsama di Tumbazz Kopi Malang pada Rabu (01/02/23).
Edi Purwanto berterimakasih atas kehadiran Dubes Uni Eropa di Malang dan secara langsung mengapresiasi kehadirannya untuk mempererat hubungan serta menguatkan kerjasama perdagangan produk Malang yang diekspor ke Uni Eropa.
“ Saat ini ekspor Jatim ke Uni Eropa pada tahun 2022 sebesar USD 73,998 juta dengan volume 19,263 ton. Namun kita masih kalah jauh dengan Vietnam, karena kita menggunakan jalur distribusi transportasi laut sedangkan Vietnam lewat darat sehingga lebih murah. Ini coba kita bicarakan dengan Dubes dan bagimana solusinya,” ujar Edi.
Pada kesempatan tersebut, Duta Besar Uni Eropa mencoba minum racikan kopi robusta dari Wonosari Malang yang terkenal dengan cita rasa khasnya. Ia juga sangat tertarik dengan kopi rempah yang miliki khasiat untuk kesehatan pria dan keripik buah khas Malang.
Ketua Kadin Kabupaten Malang Priyo Sudibyo mengatakan bahwa Kabupaten Malang memang salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Jatim. Dari total luas lahan kopi di Jatim yang mencapai 113.330 hektar, terbesar berada di Kabupaten Malang yaitu sekitar 28,1 persen yang tersebar di 30 kecamatan.
Selain kopi Amstirdam dan Dampit yang menjadi andalan, saat ini beberapa kecamatan lain di Kabupaten Malang juga terus menunjukkan pamornya. Artinya wilayah tersebut semakin dikenal sebagai sentra penghasil kopi. Seperti di Wonosari, Ngantang, Lawang dan Singosari. Hal ini menjadi bukti bahwa kopi menjadi salah satu komoditas utama Kabupaten Malang yang masih terus berkembang.
“Justru perusahaan ini yang mendapatkan untung lebih banyak, sementara petani untungnya sedikit. Kadin akan berupaya menjembatani mereka untuk bisa ekspor sendiri. Jika biasanya mereka ekspor melalui pihak lain, maka dengan kehadiran Dubes Uni Eropa ini mereka berharap bisa ekspor sendiri. Karena secara kualitas hingga packaging, produk mereka sudah layak ekspor,” pungkas Priyo Sudibyo.(iz)