Parlemen

Wakil Ketua DPRD Jatim Sambut Baik Eksploitasi Migas di Sumenep

Share Berita:

SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Wakil ketua DPRD Jatim Achmad Iskandar mengaku menyambut baik adanya pengeboran Migas tersebut dimana kehadirannya diharapkan bisa mendatangkan kesejahteraan pada rakyat terutama bagi masyarakat Sumenep.

Produksi (Eksplorasi) migas di lepas pantai (Off Shore) Sumenep Madura diharapkan bisa mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat di Madura khususnya di Sumenep serta mampu mengurangi tingkat kemiskinan di Pulau Garam Madura pada umumnya.

“Selama ini, di Madura selalu tinggi angka kemiskinannya. Tentunya dengan adanya pengeboran Migas tersebut, kemiskinan bisa diminimalisir. Syaratnya ada keterbukaan bagi hasil yang didapat antara pemerintah pusat, propinsi maupun pemda setempat,” ujar Iskandar, Jumat(23/12/22).

Mantan birokrat Pemprov Jatim ini, menjelaskan bahwa minimnya tingkat kesejahteraan warga di Madura salah satunya akibat belum adanya keterbukaan  komunikasi, antara pusat, provinsi maupun pemda di Madura terkait Partisipating Interest (PI) eksploitasi migas di Pulau Madura termasuk masalah bagi hasil.

Sebagaimana diketahui bersama, CNOOC Madura Limited (HCML) yang berlokasi di Selat Madura, Jatim telah berproduksi. Lapangan ini berlokasi di lepas pantai wilayah Kabupaten Sumenep, Pulau Madura.

Sejalan dengan hal tersebut, Bupati Sumenep Fauzi mengatakan, dukungan terhadap industri hulu migas diberikan kepada Pemkab Sumenep secara penuh, mengingat ketentuan dalam konstitusi bahwa migas adalah milik negara.

“Migas itu soal negara dan devisa. Sebab, negara yang memiliki kewenangan dan berkuasa penuh atas kekayaan migas di seluruh wilayah NKRI. Tentang feedback dari K3S telah diatur oleh pemerintah pusat. Pemerintah daerah tinggal menerima DBH migas yang sudah dihitung berdasarkan regulasi yang ada,” papar Fauzi.

CNOOC Madura Limited (HCML), operator minyak dan gas bumi lapangan lepas pantai MDA-MBH Blok Madura Strait, akan membangun dua anjungan lepas pantai untuk menunjang kegiatan eksploitasi gas di sekitar Pulau Sapudi dan Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura.

Selain membangun dua anjungan lepas pantai, dalam pengembangan lapangan MDA-MBH yang terletak di lepas pantai Selat Madura, di sebelah timur (sekitar 200 kilometer di sebelah timur Surabaya dan sekitar 75 kilometer di sebelah tenggara Pulau Madura), HCML juga akan melengkapi dengan jalur pipa gas dan Floating Production Unit (FPU). Pengerjaan proyek ini secara keseluruhan akan memerlukan waktu sekitar 26 bulan. Mereka bergerak ke titik lokasi dari dua wilayah yakni Pelabuhan Kalianget Sumenep dan Pelabuhan Probolinggo.

Proyek Pengembangan lapangan gas MDA-MBH merupakan lapangan kedua HCML yang sudah disetujui Plan of Developmen(PoD)-nya oleh SKK Migas setelah Lapangan BD. Sumur yang akan dikembangkan ada tujuh sumur produksi di Lapangan MDA-MBH.

HCML merencanakan akan memproduksi gas dari Lapangan MDA-MBH dengan laju produksi sekitar 120 juta standar kaki kubik per-hari (MMscfd) selama kurang lebih 10 tahun.(iz)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close