Warga Ketapang Lestarikan Budaya Petik Laut dan Selamatan
PROBOLINGGO, PEWARTAPOS.COM – Festival Seni Budaya dan Pariwisata “Petik Laut dan Selamatan” Kelurahan Ketapang, Rute yang dilalui yaitu dari Jalan Kelud, Jalan Abdurahman Wahid (Gusdur), Jalan Argopuro, Jalan Krakatau, kemudian finish di Pantai Takad Jalan Nelayan Ketapang Minggu (30/10/2022.
Acara yang digelar dua hari (29-30/10) itu dimulai dengan ziarah ke makam leluhur dan khataman Al-Qur’an diikuti sekitar 500 orang warga perwakilan kelompok nelayan; kelompok tani; kelompok disabilitas; LPM; RT/RW; PKK; kader posyandu; karang taruna; siswa-siswi sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah di Kelurahan Ketapang.
Kegiatan ini untuk memberikan hiburan, edukasi serta promosi pariwisata bagi masyarakat. “Merupakan revitalisasi budaya, sebagai media pelestarian budaya. Memberikan wahana sebagai rasa syukur nikmat Allah yang telah diberikan kepada warga masyarakat Kelurahan Ketapang dalam bentuk festival,” ucap Lurah Ketapang Zainul Faruk dalam laporannya.
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin hadir didampingi Wakil Ketua DPRD H. Nasution dan sejumlah undangan disuguhi Tari Ogoh-ogoh nuansa Bali. Tari ini menggambarkan kepribadian Bhuta Kala yang memiliki kekuatan alam semesta dan waktu yang tak terbantahkan. Dalam perwujudan patung dimaksud Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan biasanya dalam wujud raksasa.
Dalam sambutannya Wali Kota Habib Hadi mengungkapkan rasa syukurnya melihat perkembangan Pantai Takad yang begitu pesat. “Saya tadi dari sana (parkiran utama ujung Jalan Nelayan) sengaja turun dan jalan kaki, karena saya ingin mengenang masa lalu. Sekarang jalannya sudah bagus, sudah diaspal. Mudah-mudahan dalam waktu dekat semakin bagus lagi,” bukanya.
“Festival budaya ini harus kita lestarikan dan ini kegiatan luar biasa, saya sampaikan apresiasi pada panitianya. Saya berharap semua wilayah di Kota Probolinggo harus bisa memunculkan potensi-potensi wisata, salah satunya seperti di Kelurahan Ketapang ini. Mudah-mudahan bisa berkembang dan bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” harapnya.
Ia juga meminta pada camat dan lurah setempat untuk bisa memanfaatkan lahan milik aset Pemerintah Kota Probolinggo.
Nasudah, 50 tahun warga Kelurahan Ketapang mengungkapkan dirinya mengikuti karnaval dengan suka cita. “Alhamdulillah senang. Tiap tahun ada perayaan petik laut cuma tidak melibatkan banyak orang, hanya masyarakat di sekitar pantai sini (Pantai Takad, red). Karena pandemi dua tahun juga tidak ada petik laut. Sekarang ada lagi dan meriah juga ramai sekali,” selorohnya.
Tak hanya masyarakat Kota Probolinggo saja acara ini dinikmati, masyarakat Kabupaten Proolinggo seperti Illa remaja kelas IX SMPN 1 Sumberasih itu ikut mengaku senang melihat hiburan tradisi budaya itu. “Main ke rumah mas saya di Jalan Nelayan. Kebetulan ada acara ini, bagus banget, senang,” tutur remaja tinggal di Sumber Bendo itu. (*)