Warga Sumurup Trenggalek Terkena Longsor Direlokasi Pemprov Jatim
TRENGGALEK,PEWARTAPOS.COM – Pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur kini menyiapkan lahan relokasi dan bantuan tak terduga (BTT) untuk bangun rumah warga terdampak bencana longsor di Dusun Pule, Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.
Usai meninjau lokasi bencana longsor, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Pawansa menyampaikan, Pemprov Jatim akan menyiapkan lahan milik Dinas Perkebunan Provinsi Jatim untuk tempat relokasi permanen bagi masyarakat terdampak. “Dengan demikian, akan bisa memberikan hunian yang lebih aman dan terlindungi bagi masyarakat,” ujar Khofifah, Minggu (23/10/ 2022).
Sebagai informasi, lahan milik Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jatim yang terletak di Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan total luasnya mencapai 7.315m².
“Nantinya akan dibangun hunian bagi warga terdampak sekitar area longsor sekaligus kandang komunal bagi hewan ternak di sekitar area baru tersebut. Kami akan gunakan anggaran BTT sebagai dana pembangunan hunian dengan biaya tiap rumah senilai Rp 50 juta,” ungkapnya.
Lebih jauh, Gubernur Khofifah bersama Bupati Trenggalek juga meninjau langsung lokasi yang akan digunakan untuk relokasi warga terdampak. Hal ini menindaklanjuti hasil komunikasi dengan Bupati Trenggalek bahwa masyarakat di area lokasi longsor bersedia untuk direlokasi.
“Jadi memang titik-titik hunian masyarakat yang rentan terdampak longsor maupun tanah retak harus kita carikan solusi secara lebih konkret,” tandasnya.
Usai memastikan keamanan lahannya, Gubernur Khofifah berkesempatan menyampaikan kepada warga di sekitar perkebunan yang sudah menempati area tersebut untuk bersedia menerima warga terdampak longsor yang direlokasi.
“Saya bersama Pak Bupati memohon izin kepada bapak-ibu di sini agar bersedia mendapatkan saudara baru warga yang terdampak longsor sejumlah 31 KK. Semoga saudara kita nanti yang tinggal di sini terhindar dari longsor ketika musim hujan tiba. Sehingga setiap hujan hatinya ayem, tenang dan tidak perlu khawatir lagi ada longsor,” tegasnya.
Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim ini juga memastikan bahwa proses hibah tanah yang akan difungsikan sebagai lahan relokasi akan berlangsung cepat.”Karena ini (hibah tanah, red) dari pemprov ke pemkab bisa langsung. Kalau hibahnya ke luar lembaga selain pemkab baru prosesnya cukup panjang,” katanya.
Selain itu, Khofifah kembali mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana. Apalagi, dari bulan Oktober – Januari 2023 berdasarkan prediksi BMKG akan terjadi cuaca ekstrem bersamaan dengan hidrometrologi membuat besar kemungkinan intensitas hujan sangat tinggi.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Moh Arifin menyampaikan bahwa dirinya bersama Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) tengah membuat sabuk air di atas lokasi longsor sebagai langkah mitigasi awal. “Sabuk air difungsikan agar air yang mengalir dari atas tidak masuk ke celah-celah retakan yang bisa memicu longsor susulan,” ucap Gus Ipin sapaan lekatnya
Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwa lokasi relokasi yang terpilih dimaksudkan agar warga yang direlokasi tidak terputus silaturahminya dengan warga di tempat tinggalnya dahulu.
Sementara itu, Misini (59) salah satu warga terdampak menceritakan bahwa dirinya tidak menduga akan terjadi tanah longsor di tempat tinggalnya. Sebab, Selasa (18/10/2022) dini hari hujan lebat mengguyur tanpa ada pertanda longsor.“Saya bersama beberapa orang mengungsi di rumah sanak saudara yang masih berdekatan,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah melalui Baznas Jatim juga memberikan bantuan revitalisasi rumah warga terdampak tanah longsor. Bantuan perbaikan rumah sebesar Rp 15 juta diberikan secara simbolis kepada warga terdampak. (abd)