JEMBER, PEWARTAPOS.COM – Hari Santri, 22 Oktober 2022, menjadi momentum kreasi pemuda pesantren dengan melaunching Website Pesantren Center oleh Pusat Studi Pesantren pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) UIN KHAS Jember.
“Kami berupaya untuk menjadikan Kampus UIN KHAS Jember menjadi pusat kajian pesantren. Seluruh dokumen dan kajian tentang pesantren kami sediakan pada website tersebut. Dengan demikian, siapapun yang akan mengkaji tentang pesantren, maka literature dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, dapat berkunjung ke Kampus UIN KHAS Jember,” ungkap Rektor UIN KHAS Jember, Babun Suharto, saat launching website Pesantren Center.
Sementara Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Zainal Abidin, menjelaskan, pihaknya berupaya untuk menyediakan literature tentang pesantren mulai dari A hingga Z. Website ini juga menjadi pusat literature berkaitan dengan manuskrip naskah kuno, lebih-lebih yang berkaitan dengan produk intelektual kiai.
“Ke depan, kami akan terus melakukan kerja sama dengan pondok pesantren di seluruh Indonesia. Harapannya, seluruh literature keislaman tentang pesantren, dapat terdokumentasikan dengan baik pada website ini. Tentu, hal ini bertujuan untuk menambah khazanah keilmuan pesantren,” terang Zainal Abidin yang pernah menjabat sebagai Wakil Dekan bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember.
Kepala Pusat Studi Pesantren LP2M UIN KHAS Jember, Shoni Rahmatullah Amrozi, menyampaikan, website Pesantren Center merupakan platform informasi pesantren di Indonesia, khususnya di wilayah tapal kuda. Website ini memuat banyak hal terkait pesantren, mulai dari profil pesantren, hasil riset pesantren, hingga karya-karya intelektual kiai di pesantren.
“Kami menyediakan beberapa menu pilihan tentang dunia pesantren. Di samping menjadi pusat kajian pesantren, website ini juga untuk mempermudah masyarakat secara umum dalam mengakses informasi tentang pesantren,” jelas Shoni. (Kemenag RI)