Wujudkan Kerukunan Nasional, Wapres Tekankan Peran Utama Tokoh Agama
JAKARTA,SKO.COM – Sebagai negara yang majemuk, Indonesia rentan dengan potensi konflik yang mungkin terjadi antarsuku dan antarumat beragama. Oleh karena itu, kerukunan di masyarakat perlu dijaga secara konsisten oleh seluruh elemen masyarakat, termasuk para pemuka agama dalam mewujudkan kerukunan nasional.
“Pemerintah sendiri secara konsisten menjalankan menjaga kerukunan dengan berbagai pranata yang ada. [Mulai dari] tata pemerintahan, tapi juga tentu para tokoh agama. Tokoh umat beragama supaya menjadi elemen utama dalam menjaga kerukunan,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat menerima audiensi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) secara virtual di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Kamis (28/10/2021).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, kerukunan antarmasyarakat merupakan unsur utama yang dapat membentuk kerukunan nasional, dan kerukunan nasional merupakan pilar yang kuat dalam mewujudkan stabilitas nasional. Untuk itu, Wapres menekankan bahwa menjaga kerukunan merupakan suatu hal harus dilaksanakan.
“Kita sama-sama terus menjaga mengawal kerukunan karena bangsa kita ini bangsa yang majemuk. Karena itu, mengawal kerukunan ini menjadi suatu keniscayaan buat kita bersama,” tegas Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Wapres juga mengimbau kepada seluruh pemuka agama dan umat beragama agar dapat secara bijak menghadapi disrupsi teknologi dan informasi yang saat ini berkembang dengan pesat. Sebab, disrupsi ini dapat menyebabkan masyarakat terkonsumsi oleh berita bohong yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Seperti kita ketahui bahwa dampak negatif dari era teknologi informasi ini banyak terjadi berita bohong, hoax. Berita bohong ini kalau kita tidak antisipasi dapat berakibat merusak, menghancurkan daripada keutuhan bangsa kita ini. Sebab, sekarang ini antara kebenaran dan kebohongan itu sama, ya. Hingga umat kita supaya lebih cerdas menghadapi isu-isu hoax, berita-berita hoax ini,” imbau Wapres.
“Menyiapkan umat Hindu yang tergabung dalam PHDI dalam menghadapi era perubahan disrupsi teknologi yang sangat cepat ini. Sehingga umat Hindu pada khususnya dan umat beragama pada umumnya bisa lebih siap menghadapi perubahan ini,” tambahnya.
Menutup audiensi Wapres berpesan, terkait penanganan pandemi Covid-19, agar seluruh elemen masyarakat, termasuk PHDI dapat terus mengampanyekan pola hidup sehat diantaranya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan mendukung akselerasi pemberian vaksinasi di Indonesia.
“Sekali lagi saya juga mengharapkan peran dari PHDI karena kita sekarang masih dalam menghadapi Covid-19 dan belum berakhir. Kita berharap jangan sampai ada gelombang ketiga. Nah, itu supaya masyarakat kita tetap menjaga protokol kesehatan, mengikuti vaksinasi dan juga mematuhi [aturan-aturan] dalam berbagai kegiatan, yaitu aturan-aturan Peduli Lindungi, unsur kesehatan, untuk kebaikan masyarakat itu sendiri,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Ketua Umum PHDI Wisnu Bawa Tenaya melaporkan tentang agenda yang akan diselenggarakan oleh PHDI yaitu Mahasabha XII. Selain itu, ia juga melaporkan konsistensi PHDI dalam menjaga kerukunan antarumat beragama serta dalam mengawal program-program pemerintah.
“Kami juga seperti arahan Bapak tadi, kita teruskan juga untuk membumikan Pancasila, moderasi beragama, stunting, kesehatan kita, kami teruskan ini Pak. Mudah-mudahan karena kami tahu juga untuk tahun depan tahun toleransi, akan ada G-20, kami berharap ini bisa guyub semua umat, kemudian kami berupaya untuk selalu seperti Pak Wakil Presiden arahkan kepada kami,” lapor Wisnu.
Selain Ketua Umum PHDI, hadir dalam audiensi ini Ketua Panitia Mahasabha XII PHDI Tahun 2021 Made Datrawan, Sekretaris Umum PHDI Ketut Parwata, dan Bendahara Umum PHDI Ida I Dewa Gede Ngurah Utama.
Sementara Wapres didampingi oleh Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Masduki Baidlowi. ( * )