GRESIK, PEWARTAPOS.COM – Yayasan Keluarga Besar Kyai Tumenggung Poesponegoro (KBKTP) Pusoro Katemanggungan Gresik, berharap ada perhatian dari pemerintah, baik itu Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten Gresik maupun Balai Pelestari Kebudayaan (BPK).
“Keberadaan Yayasan KBKTP ini hanyalah sebagai wadah silaturahmi dari penerus dan keturunan dari Almarhum Kyai Tumenggung Poesponegoro, namun keberadaan makam bersejarah ini adalah milik bangsa Indonesia yang harus kita lestarikan dan jaga bersama,” ujar Prof.Dr.K.Ng.H. Imron Arifin, M.Pd, Ketua Umum Yayasan KBKTP dalam sambutannya pada acara pelantikan pengurus Yayasan KBKTP Periode 2022-2027 di Gedung Pudak Galery Jl.Pahlawan Gresik, Jumat (19/5/2023).
Seperti diketahui Tumenggung Poesponegoro adalah Bupati Gresik pertama, yang lahir tahun 1651 dan diangkat menjadi Bupati Gresik (dulu namanya Tandhes) oleh Sunan Amangkurat II sejak tahun 1688-1696. Pada saat itu Kabupaten Gresik sedang rusak parah akibat peperangan fisik dan menjadi tugas Tumenggung Poesponegoro untuk memulihkan keamanan dan membangun ekonomi rakyat.
“Apalagi tanah di pusoro ini posisinya paling landai sehingga ketika musim hujan tiba menjadi genangan air yang datang dari segala penjuru. Belum lagi tanaman besar-besar yang masih asri ini, jika tiga hari saja tidak disapu, akan seperti pusat sampah,” lanjur Guru Besar Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Malang itu.
Selama ini, lanjut Imron, yayasan sudah mempekerjakan empat tukang bersih-bersih makam namun menurutnya, ternyata kebutuhan menjaga makam itu tidak hanya persoalan bersih-bersih. “Batu-batu nisan peninggalan leluhur ini juga perlu mendapat perawatan khusus,” katanya.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Ir. Achmad Washil Miftahul Rachman, M.T., yang menyematkan pin tanda pelantikan pengurus Yayasan KBKTP periode 2022-2027 dan hadir mewakili Bupati Gresik, memperhatikan keluhan yayasan.
“Nanti kita bisa koordinasikan dengan OPD-OPD terkait, seperti Dinas Kebersihan dan lain-lain. Memang keberadaan Pusoro Katemanggungan Poesponegoro ini menjadi salah satu destinasi wisata regilius Kabupaten Gresik dan banyak didatangi peziarah maupun pemerhati sejarah,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Sekda Gresik itu juga berharap ada literasi yang bagus dan lengkap dari Pusoro Katemanggungan agar jika ada wisatawan yang bertanya bisa dijelaskan dengan benar. Pusoro Katemanggungan ini cukup menarik karena tergolong cagar budaya yang sangat kuno, pungkasnya. (joe)